Scarlett Johansson Sebut OpenAI Gunakan Suaranya untuk Asisten Suara ‘Sky’

Open AI mengumumkan tidak lagi menggunakan suara Sky untuk ChatGPT.

Allwomenstalk
Aktris Scarlett Johansson menuduh OpenAI menyalin suaranya untuk salah satu asisten suara di ChatGPT.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani  Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Scarlett Johansson menuduh OpenAI menyalin suaranya untuk salah satu asisten suara di ChatGPT meskipun perusahaan menolak izin untuk melakukannya. Pernyataan Johansson pada Senin (20/5/2024) datang beberapa jam setelah OpenAI mengatakan bahwa perusahaan tidak akan lagi menggunakan suara di ChatGPT tetapi tidak memberikan alasannya. 

Baca Juga


“September lalu, saya menerima tawaran dari Sam Altman, yang ingin mempekerjakan saya untuk menyuarakan sistem ChatGPT 4.0 saat ini,” tulis Johansson dalam pernyataan yang dibagikan oleh tim hubungan masyarakatnya dengan Engadget (NPR pertama kali melaporkan ceritanya), dilansir Engadget, Kamis (23/5/2024). 

“Dia mengatakan kepada saya bahwa dia merasa bahwa dengan saya menyuarakan sistem ini, saya dapat menjembatani kesenjangan antara perusahaan teknologi dan kreatif serta membantu konsumen merasa nyaman dengan perubahan seismik yang berkaitan dengan manusia dan AI (kecerdasan buatan). Dia bilang merasa suaraku akan menghibur orang,” kata Johansson.

Ia menambahkan bahwa telah menolak tawaran tersebut setelah banyak pertimbangan dan karena alasan pribadi. Namun ketika OpenAI mendemonstrasikan GPT-4o, model bahasa besar terbaru dari perusahaan tersebut pekan lalu, ia merasa sistem OpenAI mirip dengannya. 

"Teman, keluarga dan masyarakat umum saya semua menyadari betapa sistem terbaru bernama ‘Sky’ terdengar mirip dengan saya," kata Johansson.

Ketika Johansson melihat demo terbaru OpenAI, dia berkata bahwa dia terkejut, marah, dan tidak percaya bahwa Altman akan mengejar suara yang terdengar sangat mirip dengan suaranya sehingga teman terdekat tidak dapat membedakannya.

Dia juga mengungkapkan bahwa Altman telah menghubungi agennya hanya dua hari sebelum perusahaan mengungkapkan GPT-4o dan memintanya untuk mempertimbangkan kembali, namun tetap merilis sistem tersebut sebelum dia sempat merespons. 

Juru bicara OpenAI, dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Engadget yang dikaitkan oleh perusahaan tersebut dengan Altman, salah satu pendiri dan CEO OpenAI, mengatakan suara Sky bukan milik Scarlett Johansson dan tidak pernah dimaksudkan untuk menyerupai suaranya 

“Kami memilih pengisi suara di balik suara Sky sebelum menghubungi Johansson. Untuk menghormati Johansson, kami telah menghentikan sementara penggunaan suara Sky di produk kami. Kami mohon maaf kepada Johansson karena kami tidak berkomunikasi dengan lebih baik,” ujarnya. 

Meskipun “Sky” telah menjadi salah satu asisten suara di ChatGPT sejak September 2023,  GPT-4o, yang diumumkan perusahaan pekan lalu, mengambil langkah jauh. Perusahaan tersebut mengatakan bahwa model baru ini lebih mendekati “interaksi manusia-komputer yang lebih alami” dan menunjukkan bahwa para eksekutifnya melakukan percakapan yang hampir mirip manusia dengan asisten suara di ChatGPT. 

Hal ini mengundang perbandingan dengan Samantha, asisten suara virtual yang diperankan Johansson di film Her tahun 2013 yang memiliki hubungan intim dengan manusia. Tidak lama setelah kejadian tersebut, Altman mentweet satu kata -“her”- yang tampaknya mengacu pada film tersebut. 

OpenAI mengatakan mereka telah menghentikan....

 

 

Pada Senin (20/5/2024), OpenAI mengatakan bahwa mereka menghentikan sementara penggunaan “Sky” di ChatGPT dan merilis postingan panjang yang mengungkapkan bagaimana perusahaan tersebut mempekerjakan aktor suara profesional untuk membuat asisten virtualnya sendiri, dan menyangkal adanya kemiripan dengan suara Johansson. 

“Kami percaya bahwa suara-suara AI tidak boleh dengan sengaja meniru suara khas seorang selebriti, suara Sky bukanlah tiruan dari Scarlett Johansson tetapi milik aktris profesional lain yang menggunakan suara bicara alaminya,” tulis OpenAI

Pihaknya menambahkan bahwa setiap pengisi suara, yang perusahaan tersebut menolak menyebutkan namanya karena alasan privasi, dibayar di atas harga pasar, dan hal ini akan terus berlanjut selama suara mereka digunakan dalam produk-produk OpenAI.

Langkah tersebut, kata  Johansson dalam keterangannya, baru dilakukan setelah dia menyewa penasihat hukum yang menulis dua surat kepada Altman dan OpenAI untuk meminta penjelasan. 

“Di saat kita semua bergulat dengan deepfake-deepfake dan perlindungan terhadap kemiripan kita sendiri, karya kita sendiri, identitas kita, saya yakin ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan kejelasan mutlak,” tulis Johansson. 

 

“Saya menantikan resolusi dalam bentuk transparansi dan pengesahan undang-undang yang tepat untuk membantu memastikan bahwa hak-hak individu dilindungi.” 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler