Doa Nabi Sulaiman Memohon Kekayaan

Doa Nabi Sulaiman sangat baik dibaca setiap saat.

Dok. Freepik
Seorang Muslim sedang berdoa (ilustrasi).
Rep: mgrol 151 Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai umat Muslim, konsep tauhid tentang keyakinan akan keesaan Allah menjadi pondasi yang tidak tergantikan dalam setiap aspek kehidupan. Salah satu aspek yang penting adalah dalam permohonan atau doa. Dalam ajaran Islam, umat Muslim diajarkan untuk meminta sesuatu hanya kepada Allah, karena Allah Maha Pemberi. 

Baca Juga


Misalnya dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim membutuhkan kecukupan hidupnya berupa kekayaan. Maka yang perlu umat Muslim lakukan adalah memohon doa kepada Allah. Adapun doa yang bisa diamalkan untuk memohon kekayaan yaitu Doa Nabi Sulaiman. 

Berikut bunyi doanya:

رَبِّ ٱغْفِرْ لِى وَهَبْ لِى مُلْكًا لَّا يَنۢبَغِى لِأَحَدٍ مِّنۢ بَعْدِىٓ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ

 

Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi. (QS. Shad: 35).

Berdasarkan Tafsir Al-Muyassar Kementerian Agama Saudi Arabia, ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah telah menguji Sulaiman dan Kami meletakan seluruh tubuh anaknya di atas singgasananya. Anak ini lahir setelah Sulaiman bersumpah akan menggilir istri-istrinya, sehingga masing-masing dari mereka akan melahirkan seorang penunggang kuda yang handal yang berjihad di jalan Allah, namun ia tidak mengucapkan ‘insya Allah’ lalu Sulaiman melakukan sumpahnya, tetapi tidak seorangpun dari mereka yang mengandung kecuali seorang istri yang akhirnya melahirkan separuh jasad bayi. 

 

Lihat halaman berikutnya>>>

 

Kemudian Sulaiman kembali kepada tuhannya dan bertaubat dia berkata ”wahai tuhanku ampunilah dosaku, dan berikanlah kepadaku kerajaan yang besar yang tidak akan dimiliki oleh seorang pun sesudahku, sesungguhnya Engkau maha banyak berderma dan memberi” maka Kami mengabulkan permintaannya, Kami menundukan angin untuknya sehingga ia berhembus sesuai dengan keinginannya, ia taat kepada sulaiman sekalipun ia keras lagi kuat.

Melalui ayat tersebut Nabi Sulaiman memohon ampunan kepada Allah serta memohon anugerah berupa kerajaan yang tidak ada bagi siapapun setelahnya.  

Nabi Sulaiman meskipun memiliki kedudukan yang tinggi sebagai seorang nabi dan raja, tetap sadar akan kesalahannya sebagai manusia. Dia mengakui dosanya kepada Allah dan memohon ampunan, menunjukan kesadaran yang dalam akan keterbatasannya sebagai hamba Allah.

 

Di sisi lain, Nabi Sulaiman juga menyadari bahwa segala anugerah dan karunia berasal dari Allah semata. Dalam doanya, Nabi Sulaiman menyebut Allah sebagai Al-Wahhab yaitu Maha Pemberi, sehingga ia mengakui bahwa Allah memiliki kekuasaan untuk memberikan apapun yang Dia kehendaki kepada siapapun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler