Dana Muhammadiyah Rp 15 Triliun Dialihkan ke Syariah Bukopin, Mega Syariah, dan Muamalat

Dana milik Muhammadiyah yang ditaruh di BSI akan dipindahkan ke bank syariah lain.

Republika/Eva Rianti
Halaman kantor Pusat PP Muhammadiyah di Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat.
Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah secara resmi mengalihkan sejumlah dananya yang disimpan di Bank Syariah Indonesia (BSI). Muhammadiyah juga menginstruksikan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) untuk mengikuti keputusan tersebut. Hal itu berdasarkan Memo Muhammadiyah bernomor 320/1.0/A/2024 tentang Konsolidasi Dana yang diteken pada 30 Mei 2024.

Baca Juga


Menurut informasi, dana yang mau ditarik jika ditotal mencapai Rp 15 triliun. Angka itu berasal dari semua AUM yang selama ini diendapkan di BSI.

Surat itu diteken Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto dan Sekretaris Muhammad Sayuti. Dalam surat edarannya, PP Muhammadiyah menyerukan jajarannya, termasuk di 'Aisyiyah untuk mengalihkan dana dari BSI ke Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, dan bank-bank syariah daerah, dan bank-bank lain yang selama ini bekerja sama baik dengan Muhammadiyah.

Surat instruksi itu wajib ditaati Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah, Majelis Pembinaan Kesehatan Umum PP Muhammadiyah, Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah. Kemudian, Pimpinan Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah serta Pimpinan Badan Usaha Milik Muhammadiyah.

Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal, Dr Anwar Abbas mengatakan, porsi penempatan dana Muhammadiyah terlalu terkonsentrasi di BSI. Sementara penempatan dana di bank-bank syariah lain masih sedikit. Hal itu secara bisnis dapat menimbulkan risiko konsentrasi (concentration risk).

Baca: Kuartal Pertama 2024, Kerugian GOTO Membaik Sebesar 89 Persen

"Sehingga bank-bank syariah lain tersebut tidak bisa berkompetisi dengan margin yang ditawarkan oleh BSI, baik dalam hal yang berhubungan dengan penempatan dana maupun pembiayaan," ucap Anwar di Jakarta, Kamis (6/6/2024).

BSI komitmen berikan layanan terbaik ...

Pada Rabu (5/6/2024), BSI juga telah menanggapi pemberitaan tersebut. Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar mengatakan BSI senantiasa berkomitmen memenuhi ekspektasi seluruh pemangku kepentingan dengan menerapkan prinsip adil, seimbang, dan bermanfaat (maslahat) sesuai syariat Islam.

Perseroan juga akan terus berusaha memberikan pelayanan terbaik dan berkontribusi dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.

"Terkait pengalihan dana oleh PP Muhammadiyah, BSI berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis dan siap berkolaborasi dengan seluruh stakeholder dalam upaya mengembangkan berbagai sektor ekonomi umat. Terlebih bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang merupakan tulang punggung ekonomi bangsa,” kata Wisnu dalam keterangan terpisah.

Wisnu menambahkan, BSI juga terus berkomitmen menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, baik institusi maupun perorangan, untuk meningkatkan inklusi dan penetrasi keuangan syariah.

BSI, imbuh dia, berupaya menjadi bank yang modern serta inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat, dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip syariah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler