Jaga Lingkungan, Agincourt Tanam 90 Ribu Bibit Mangrove
Prinsip tambang berkelanjutan menjadi hal yang diusung oleh perusahaan.
REPUBLIKA.CO.ID, TAPANULI SELATAN -- PT Agincourt Resources (PTAR) menggelar aksi tanam mangrove di wilayah tambang emas Martabe. Langkah ini sebagai upaya perusahaan dalam menjaga ekosistem lingkungan tambang.
Untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, perusahaan menanam 60 ribu bibit mangrove serta menebar 50 ribu bibit kerang dan kepiting di atas lahan seluas 19 hektare (ha) di Kelurahan Kalangan dan Desa Sitio-tio Hilir, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, Selasa (4/6/2024).
Presiden Direktur Agincourt Resources Muliady Sutio menjelaskan, perusahaan secara masif melakukan langkah perbaikan lingkungan. Prinsip tambang berkelanjutan menjadi hal yang diusung oleh perusahaan.
Kegiatan ini merupakan kedua kali yang diselenggarakan perusahaan. Sebelumnya, pada Februari 2023, Agincourt menanam 30 ribu bibit mangrove di lahan seluas 10 ha dan menebar 10 ribu bibit kerang. Dengan demikian, PTAR telah memendam 90 ribu bibit mangrove di area seluas 29 ha.
“Tadi kami sudah berperahu, berkeliling melihat kondisi mangrove yang ditanam tahun lalu. Hasilnya cukup bagus karena jika ada pohon yang mati langsung ditanami kembali,” kata Muliady.
Ia mengatakan penanaman mangrove di sekitar lokasi pertambangan merupakan wujud nyata komitmen PTAR dalam menjaga lingkungan hidup dan keberlanjutan ekosistem pesisir. Hal ini pun sejurus dengan kewajiban pemegang izin usaha pertambangan (IUP) dalam memenuhi pelaksanaan aspek pengelolaan lingkungan hidup pertambangan, reklamasi, serta pascatambang dan pascaoperasi yang dimuat dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 26 Tahun 2018.
“Aksi tanam mangrove ini merupakan bagian integral dari strategi jangka panjang perusahaan dalam menjalankan praktik pertambangan yang berkelanjutan. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas lingkungan hidup di sekitar wilayah operasional dan secara aktif berkontribusi pada pelestarian lingkungan hidup,” kata Muliady.
Sama seperti sebelumnya, pada kegiatan penanaman kali ini PTAR menggandeng Kelompok Tani Hutan Mandiri Lestari. Bibit mangrove yang disiapkan kali ini adalah bibit lokal jenis rhizophora sp, Avicennia spp, Nypa fruticans, Bruguiera sp, siap tanam berusia tiga bulan di persemaian. Sementara, bibit kelompok Crustacea atau kelompok kerang yang disebarkan berjenis lokus dan kepiting berjenis bakau dalam kondisi sehat dan segar.
“Kami mencoba merayu Agincourt agar menambah jumlah penanaman dua kali lipat dan ternyata dikabulkan,” tutur Ketua Kelompok Tani Hutan Mandiri Lestari, Abdul Rahman.
Selain memiliki manfaat ekologis, aksi tanam mangrove diharapkan berdampak positif pada keberlanjutan ekonomi masyarakat sekitar. Ekosistem mangrove nantinya dapat dikembangkan menjadi area perikanan dan pariwisata. “Melalui aksi ini, kami merealisasikan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Muliady.
Aksi ini tdak hanya mencerminkan komitmen PTAR terhadap kaidah teknis pertambangan yang baik (good mining practice), tetapi juga menunjukkan komitmen PTAR dalam menjalankan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG).
Implementasi aspek ESG secara konsisten dilakukan PTAR. Terbukti, sepanjang 2012 hingga 2023 PTAR telah menanam 73.815 bibit pohon di area reklamasi dan 38.306 bibit di luar area Tambang Emas Martabe. Sementara, lahan yang sudah direklamasi selama 2012 sampai 2023 mencapai 47,18 hektare