Jamaah Haji Asal Tegal Puas Dapat Makan Tiga Kali Sehari

Dengan layanan tersebut, Kaselin bisa menunaikan ibadahnya dengan nyaman.

ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Jamaah calon haji berjalan menuju gedung Bir Ali saat keberangkatan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/6/2024). Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan kloter 103, 104, 105, dan 106 di antaranya asal Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, dan Surabaya yang merupakan empat kloter terakhir dengan jumlah 1.480 calon haji.
Rep: MUHYIDDIN Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Hampir seluruh jamaah haji Indonesia saat ini sudah berada di Makkah untuk mengikuti rangkaian ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Mereka tersebar di hotel-hotel di lima wilayah, yaitu Syisyah, Raudhah, Jarwal, Misfalah, dan Rei Bakhsy.

Baca Juga


Pada Senin (10/6/2024) menjelang Ashar, tujuh jamaah haji tampak sedang bersantai di Hotel Mufti Al Siddiqi yang berada di wilayah Raudhah. Jamaah reguler itu sedang bersantai di depan kamarnya sembari bercengkrama.

Salah satu jamaah asal Tegal, Kaselin (55 tahun) mengaku puas dengan layanan yang diberikan pemerintah Indonesia pada penyelenggaraan haji tahun ini, baik dari sisi akomodasi, transportasi, maupun konsumsi.

"Makananannya juga sudah alhamdulillah tiga kali dalam satu hari. Menunya juga cukup bagus, mulai dari gizi dan protein, dan juga ada buahnya," ujar Kaselin saat ditemui di Hotel Mufti Al Siddiqi, Senin (10/6/2024).

Dengan layananan tersebut, Kaselin pun bisa menunaikan ibadahnya dengan nyaman. Ketika ingin beribadah ke Masjidil Haram, ia juga selalu menikmati layanan Bus Shalawat yang beroperasi selama 24 jam.

Aktivitas di dapur katering untuk melayani konsumsi jamaah Indonesia di Makkah, Rabu (22/5/2024). - (Republika/Muhyiddin)

Rombogan jamaah haji ini termasuk dalam gelombang pertama pemberangkatan jamaah Indonesia. Sebelum tiba di Makkah, mereka telah melaksanakan ibadah di Madinah selama sembilan hari.

Saat berada di Madinah, salah satu jamaah haji bernama Zahro Ahmad juga merasakan layanan memuaskan yang diberikan pemerintah Indonesia."Alhamdulillah dari pertama datang di Madinah, di airport Madinah itu sambutannya luar biasa. Terus kita langsung dari airport langsung masuk ke bus," ucap Zahro.

Infografis Rencana Perjalanan Jamaah Haji Indonesia 2024 - (Republika.co.id)

Selain itu, ia mengapresiasi penginapan hotel yang disiapkan di Madinah. Karena, menurut dia, jarak hotel jamaah dengan Masjid Nabawi sangat dekat.

"Untuk penghinapan di Madinah, Alhamdulillah penghinapannya Masya Allah bagus. Terus untuk makanannya Alhamdulillah bagus. Terus buahnya juga dapet. Untuk jaraknya Alhamdulillah jaraknya dekat," kata Zahro.

"Ini regular tapi terasa plus. Mudah mudahan bisa ditingkatkan. Jadi hampir semua jamaah itu merasa nyaman," ucapnya.

Nikmatnya ibadah arbain di Madinah..

Rombongan jamaah asal Tegal ini dipimpin oleh Habib Ali Zaenal Abidin. Selama bertahun-tahun melayani dhuyufurrahman (para tamu Allah), ia juga merasakan betul perbaikan yang dilakukan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas dalam penyelenggaraan haji beberapa tahun belakangan ini.

"Memang semua jamaah merasakan untuk pelayanan haji tahun ini itu banyak perbaikan," kata Habib Ali.

Ketika di Madinah misalnya, kata dia, jamaahnya hanya membutuhkan beberapa menit untuk pergi beribadah dan berziarah ke Masjid Nabawi. Di Kota Nabi ini, jamaahnya pun akhirnya bisa menjalankan sholat Arba'in dengan sempurna.

"Untuk mengejar 40 waktu itu saya kira jamaah tidak ada kesulitan. Dan hampir semua kami merasakan bahwa pelayanan termasuk lift dan sebagainya itu juga jamaah merasa nyaman. Karena memang untuk jamaaj haji Indonesia yang tinggal di Madinah itu memang hotel kelihatannya dikhususkan," jelas Habib Ali.

Dia pun berterimakasih kepada Kementerian Agama (Kemenag) yang terus melakukan evaluasi untuk membuat jamaah Indonesia merasa nyaman dan aman dalam menunaikan ibadah haji. Pada puncak haji nanti, dia mengajak kepada jamaah haji Indonesia untuk mengikuti imbauan dan aturan yang telah ditetapkan pemerintah.

"Kesehatan juga harus kita jaga dengan baik. Jadi lebih mengarah untuk fokus persiapan wukuf di Armuzna," kata Habib Ali.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler