Wakil Menteri BUMN: Saham BSI Mampu Menopang IHSG

BSI menopang IHSG sejalan dengan pertumbuhan market value yang tinggi.

Republika/Prayogi
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo memberikan sambutan pada pembukaan BSI International Expo 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (20/6/2024). BSI International Expo 2024 merupakan acara berskala International sebagai wujud komitmen untuk terus mendorong perkembangan ekosistem keuangan syariah dan gaya hidup halal. Selama gelaran ini, BSI menargetkan jumlah transaksi sebesar Rp1 triliun dan 20.000 pengunjung. Mengusung tema Connecting You to Halal Lifestyle Ecosystem, acara tersebut digelar pada 20-23 Juni 2024.
Rep: Dian Fath Risalah Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Bank Syariah Indonesia (BSI) mampu menopang laju Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG. Tak main-main, kemampuan BSI menopang IHSG sejalan dengan pertumbuhan market value yang tinggi dengan pertumbuhan harga saham secara tahunan atau year on year mencapai 30 persen.

Baca Juga


"Harga saham emiten bersandi BRIS yang melesat sehingga mendorong market cap perseroan menembus Rp 131,47 triliun pada 13 Maret 2024. Dengan pertumbuhan harga saham tertinggi dibandingkan bank syariah lainnya yaitu sebesar 63,8 persen selama year to date peningkatan saham Indonesia menjadikan BSI masuk golongan perusahaan yang aktif berkontribusi di bursa dan mendorong IHSG Indonesia,” ujar Tiko saat memberikan sambutan dalam Acara BSI International Expo 2024 di JCC Senayan Jakarta, Kamis (20/6/2024) sore. 

Di usianya yang ketiga, BSI juga mampu menunjukan performa yang impresif diantaranya masuk ke jajaran Top 10 Global Islamic Bank. Saat ini, BSI selalu berpegang teguh untuk menjadi bank syariah yang inklusif dan modern, serta melayani semua segmen nasabah dari mulai usaha mikro, UKM, retail, hingga korporasi. 

Wamen menambahkan, di sisi kinerja keuangan, BSI merupakan satu-satunya Bank Syariah di jajaran Top 5 Bank di Indonesia dengan dengan total aset mencapai Rp 353,4 trliun dan laba bersih tahun 2023 mencapai Rp 5,7 triliun. BSI juga merupakan kontributor zakat terbesar di Indonesia yaitu sebesar Rp 222 Miliar pada 2023 dan ditargetkan terus meningkat setiap tahunnya. 

Dalam hal ekspansi, BSI telah membuka cabang operasional di Dubai, Uni Emirate Arab dan saat ini sedang berproses membuka cabang di Saudi Arabia dan terus mengembangkan potensi islamic ecosystem terutama dari bisnis haji dan umrah. Selain itu, sejak terjadinya merger, BSI telah melayani lebih dari 20 juta bertambah lebih dari 6 juta. Angka ini menjadikan BSI sebagai Bank dengan jumlah nasabah terbesar kelima di Indonesia dan Bank Syariah dengan nasabah terbesar di dunia. 

Wamen juga mengatakan hadirnya BSI International Expo 2024 merupakan wujud nyata dukungan BSI terhadap pengembangan Islamic Ecosystem secara totalitas di Tanah Air. Melalui event ini, BSI merepresentasi UMKM untuk dapat terlibat aktif menjajaki pasar internasional dimana kami menghadirkan belasan negara sahabat, antara lain Arab Saudi, Mesir, Pakistan, Inggris, Korea Selatan, Qatar, Jepang, dan Malaysia sebagai potential buyer dari produk UMIM Indonesia. Dirinya pun akan mendorong agar acara ini bisa terlaksana setiap tahunnya. 

"Kementerian BUMN bersama BSI berkomitmen penuh mendorong Indonesia membangun kapasitas dan kapabilitas, untuk menjadi pemain utama dan produsen dalam halal value chain global, sehingga Indonesia dengan memanfaatkan keunggulan muslim kedua terbesar mampu menjadi pusat industri halal dunia,” katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler