40 Jamaah Haji Indonesia Wafat di Arafah dan Mina
Penyebab kematian jamaah haji sebagaian besar karena penyakit jantung.
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Karta Raharja Ucu dari Makkah, Arab Saudi
Sebanyak 40 jamaah Indonesia meninggal dunia di Arafah dan Mina pada pelaksanaan puncak haji 2024. Kabid Kesehatan Haji Kemenkes Dokter Indro Murwoko berkata, jamaah wafat yang dicatat Klimik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) hingga Rabu (19/6) pukul 16.00 WAS yakni 11 di Arafah dan 29 di Mina, sehingga totalnya 40.
Dia berkata, dari data itu jamaah yang wafat ada yang di tenda, di Pos Kesehatan, di Arafah dan Mina, di Jamarot dan Rumah Sakit Arab Saudi. Indro mengungkapkan, sebagian besar tentu saja ada yang jantung.
"Ada yang karena penyakit stroke kemudian, kemudian ada yang karena dehidrasi, jadi bermacam-macam. Tapi memang itu relevan dengan penyakit-penyakit yang diderita sebelumnya sejak di tanah air," kata Indro.
Jamaah haji yang wafat, masih kata Indro, akan dibuatkan certificate of death (COD) dari tim kesehatan. Setelah semua dokumen siap, jenazah akan diserahkan ke Pemerintah Arab Saudi untuk dilakukan pemulasaraan dan pemakaman.
Semua jamaah haji dan umroh yang wafat di Arab Saudi akan dimakamkan di Tanah Suci. "Jadi kalau kesehatan kewenangannya hanya di membuat sertifikat kematian, serta keterangan kematian," katanya.
Jenazah jamaah haji bergelimpangan di Mina
Sebelumnya viral video yang memperlihatkan jamaah haji meninggal dunia saat sedang Mabit di Mina. Dalam video viral tersebut dinarasikan banyak jenazah jamaah haji yang meninggal dunia akibat cuaca ekstrem. Namun KKHI memastikan tidak ada jenazah haji Indonesia yang terlantar karena semua ditangani dengan baik dan sesuai prosedur.
Kabid Kesehatan Haji Kemenkes Dokter Indro Murwoko saat ditemui di KKHI, Makkah, Kamis (20/6/2024), mengatakan, pihaknya tidak mendapatkan laporan jenazah jamaah haji Indonesia yang telantar. "Kalau diberitakan hanya ditutupi kain ihram gitu ya, itu kita tidak mendapatkan laporan-laporan itu," katanya.
Penjelasan serupa disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief. Dia menyebut video yang beredar di media sosial itu tidak terjadi pada jenazah jamaah haji Indonesia.
"Gambar itu yang beredar tidak mencerminkan yang terjadi pada jemaah kita," katanya.
Dia berkata, petugas haji selalu siap membantu dan mengevakuasi jemaah yang membutuhkan bantuan. "Video yang tersebar itu bukan terkait dengan jemaah kita. Ada dugaan jamaah dibiarkan. Yang ada petugas haji kita full team. Ada beberapa spot di sana dan langsung ditangani," kata Hilman.