Voice of Baceprot (VOB), Band Metal Hijab yang Gebrak Dunia dengan Musik Gahar

Menurut Voice of Baceprot, ada penonton dan media Barat salah kaprah mengenai Islam.

Republika/Shelbi Asrianti
Grup metal Voice of Baceprot (VOB). Kehadiran VOB di industri musik metal seolah mendobrak stereotipe tentang Islam dan perempuan berhijab.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam dunia musik yang keras dan kompetitif, kemunculan grup band baru sering kali tidak lebih dari sekadar sekelebat di langit malam. Namun, di antara banyaknya bintang di industri musik, ada salah satu yang bersinar yaitu Voice of Baceprot (VoB).

Band yang terdiri dari tiga gadis muda asal Garut, Jawa Barat, ini telah berhasil meniti tangga kesuksesan, membawa pesan mereka ke kancah internasional dengan suara yang lantang dan semangat yang tak kenal lelah. Voice of Baceprot, yang berarti "Suara Bising" dalam bahasa Sunda mengombinasikan elemen-elemen metal yang intens dengan lirik yang penuh semangat dan pemberontakan dalam musiknya.

Liriknya menggugah kesadaran akan isu-isu sosial dan menantang norma-norma yang mendiskriminasi. Lewat suara keras dan melodi yang gahar, mereka menyuarakan aspirasi mereka tentang kebebasan berekspresi dan pemberdayaan perempuan.

Kehadiran VOB di kancah musik metal menjadi sebuah fenomena, terutama di belahan dunia Barat. Selain karya-karyanya, band yang terdiri atas Firda Marsya (gitar-vokal), Siti (drum), dan Widi (bas), seolah mendobrak stereotipe tentang Islam dan perempuan berhijab.

Momentum besar bagi VoB datang pada 2018, ketika lagu mereka mulai menarik perhatian media internasional. Banyak media asing yang terkesima akan keberanian dan talenta mereka, menyebut VoB sebagai simbol pemberontakan dan inovasi dalam dunia musik metal yang didominasi oleh pria. Artikel-artikel di media besar seperti South China Morning Post dan BBC memberikan spotlight yang berarti, membuka jalan bagi mereka untuk tampil di panggung internasional.

Baca Juga



Puncak dari perjalanan internasional VoB tercatat pada 2021 ketika mereka berhasil menggelar tur Eropa bertajuk "Fight Dream Believe European Tour." Tur ini membawa mereka ke beberapa negara Eropa, termasuk Belanda, Belgia, dan Prancis. Acara ini tidak hanya menegaskan kemampuan musikal mereka tetapi juga memperkuat pesan bahwa musik adalah bahasa universal yang melampaui batasan budaya dan gender.

Marsya menceritakan, VOB telah melakukan dua kali tur Eropa yakni pada 2021 dan 2022, serta tur di Amerika Serikat pada 2023. Selama tur itu, Marsya tak memungkiri ada beberapa audiens dan media Barat yang salah kaprah menilai Islam.

“Jadi banyak dari mereka yang mengenal Islam dari sudut pandang konservatif. Makanya kami mencoba memberikan pemahaman bahwa Islam itu damai, dan tidak semenakutkan itu,” kata Marsya dalam konferensi pers daring pada Jumat (21/6/2024).

Disangka seperti Timur Tengah...lanjutkan membaca>>

 

Dalam berbagai kesempatan, Marsya dan rekan-rekannya juga selalu berupaya untuk menceritakan bagaimana kehidupan umat Islam di Indonesia. Terutama terkait perempuan muslim di Indonesia yang diberi ruang kebebasan untuk bermusik dan berkarya.

“Banyak yang menyangka Indonesia itu seperti negara di Timur Tengah. Ya kami jelaskan bahwa di Indonesia itu kami bisa bermain musik dengan merdeka, dan masih bisa membuat lagu dengan berbagai isu,” kata Marsya.

Terlepas dari itu, Marsya mengatakan, mereka selalu mendapatkan sambutan yang hangat dari penikmat metal di Amerika maupun Eropa. Selama tur di Eropa dan Amerika, kata Marsya, VOB tidak pernah mendapatkan reaksi yang buruk dari penonton.

“Ternyata mereka antusias dengan kita. Setiap tur di luar negeri kami suka takut enggak ada yang nonton, tapi ternyata di sana banyak yang nonton, bahkan ada yang nungguin kita sebelum on stage,” kata Marsya.

Yang terbaru, VOB akan manggung di Glastonbury Festival 2024 yang diselenggarakan di Pilton, Somerset, Inggris pada 26-30 Juni 2024. Pada kesempatan itu, VOB akan tampil di panggung Woodsies Main Stage pada tanggal 28 Juni.

Sambutan hangat dari penonton internasional menunjukkan bahwa VoB berhasil menyampaikan pesan mereka dengan efektif. Berkat penampilan yang memukau dan energi luar biasa, VoB tidak hanya dianggap sebagai fenomena unik tetapi juga sebagai "duta musik Indonesia" yang mampu menginspirasi banyak orang.

Kini, VoB terus berkarya dan merilis lagu baru yang mempertahankan semangat dan nilai-nilai yang mereka anut. Dengan tekad yang tak pernah pudar dan mimpi yang terus membara, Voice of Baceprot telah mengukir namanya di kancah musik internasional, membuktikan bahwa dengan keberanian dan kesungguhan, seorang bisa mengubah persepsi dan mendobrak batasan. Voice of Baceprot telah membuka lembaran baru dalam sejarah musik Indonesia, membawa kebisingan yang penuh arti hingga ke panggung dunia. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler