Kamar Barokah, Tempat Memadu Kasih Jamaah Pasutri
Kamar Barokah disiapkan untuk jamaah pasutri menyalurkan kebutuhan biologis.
REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH — Satu bulan lebih menjalani rangkaian ibadah haji di Tanah Suci membuat sejumlah jamaah haji yang berangkat bersama pasangannya menahan hasrat untuk berhubungan biologis. Karena itu, Kementerian Agama (Kemenag) memfasilitasi dengan menyediakan Kamar Barokah di hotel Kota Madinah.
Seperti diutarakan Kepala Seksi Perlindungan Jamaah (Kasi Linjam), Ahmad Hanafi, kamar barokah memang disediakan bagi jamaah yang berhaji bersama suami atau istri. “Memang tersedia, satu atau dua kamar di hotel saat jamaah di Madinah,” kata dia di Madinah, Sabtu (22/6/2024).
Kamar Barokah adalah kamar yang diperuntukkan untuk jamaah haji melepaskan hasrat biologisnya ketika ke Tanah Suci setelah sekian lama tertahan karena larangan-larangan yang berlaku ketika berihram. Setelah melaksanakan tahalul usai proses haji selesai, hubungan suami istri yang tadinya haram menjadi halal.
Sayangnya, walau sudah dibolehkan, melaksanakannya bagi jamaah haji yang berangkat dengan pasangan halalnya tidaklah mudah. Penyebabnya tentu saja, selama di Tanah Suci jamaah tidak tidur berdua di pemondokan, melainkan bersama lima sampai enam jamaah lain dalam satu kamar.
Atau kalau berpasangan dalam satu kamar diisi tiga sampai empat pasang suami istri sehingga tidak ada privasi. Karena itu, keberadaan kamar barokah menjadi solusinya. Apalagi bagi pasutri yang mengharapkan anak made in Madinah.
Informasi yang saya didapat, ada sekitar tiga kamar yang disiapkan Kemenag di Madinah yang diperuntukan sebagai Kamar Barokah. Untuk menelusuri kebenarannya, saya menemui Kepala Sektor 1 Daerah Kerja Madinah, Suratman. Dia mengungkapkan, kamar barokah tersedia di Madinah dengan menempati kamar yang kosong.
"Kita ada kamar yang lebih karena belum ditempati," kata Suratman saat berbincang di Madinah, Sabtu (23/6/2024) malam Waktu Arab Saudi (WAS).
Suratman menjelaskan, kamar kosong disediakan untuk jamaah pasangan suami istri yang ingin menuntaskan hasrat seksualnya yang tertahan selama satu bulan lebih. "Kita siapkan kamar barokah, sepanjang tidak digunakan untuk kamar jamaah," ucap Suratman.
Kebijakan kantor Daker...
Namun, Suratman menuturkan, kamar kosong yang tersedia bukan disiapkan khusus sebagai Kamar Barokah. Jika ternyata ada jamaah yang tidak mendapatkan kamar, kamar yang kosong tersebut akan ditempatkan jamaah.
"Tapi kalau kekurangan kamar, akan kita gunakan untuk kamar jamaah," kata dia. Alasan dasar disiapkannya Kamar Barokah ini menurut Suratman atas kebijakan dari kantor daker.
Meski saban tahun ada saja jamaah yang bertanya tentang kamar barokah kepada ketua rombongan atau ketua kloter, jamaah yang sudah punya pengalaman ke Tanah Suci untuk umrah atau haji sudah tahu cara menyiasatinya. Kabar tentang jamaah yang mencari sendiri Kamar Barokah di luar pemondokan kami dapatkan dari seorang mukimin di Jeddah, Kurdi.
Pria asli Madura yang menjadi tenaga musiman yang membantu Petugas Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi 2024 itu mengungkapkan, jika jamaah berpengalaman akan mencari tempat sendiri untuk memadu kasih dengan istri atau pasangannya. "Biasanya mencari hotel di luar pemondokan," kata Kurdi membuka percakapan di sebuah warung makan.
Di Madinah atau Makkah, menurut keterangan Kurdi, ada banyak hotel yang menyewakan kamar dalam waktu singkat. Tarifnya juga terbilang terjangkau, tergantung lokasi dan fasilitas.
"Kalau yang biasa sekitar 100 sampai 150 riyal," ucap Kurdi. Jika dirupiahkan dalam kurs Rp 4.500 per riyal artinya jamaah cukup membayar sekitar Rp 450 ribu sampai Rp 700 ribu.
Lokasi hotel yang menyediakan kamar kosong selama musim haji terbilang cukup sulit. Sebab, selama musim haji, kamar-kamar hotel, terutama yang dekat dengan Masjid Nabawi atau Masjidil Haram penuh terisi. "Paling sedikit jauh dari Harom," ucap dia.
Boleh dilakukan setelah puncak haji..
Berhubungan badan selama di Tanah Suci boleh dilakukan selama tidak dalam keadaan berihram. Namun, bagi jamaah haji yang sudah melafalkan niat berhaji dilarang menggauli suami atau istri karena terikat larangan.
Konsultan Ibadah Haji Daerah Kerja Madinah, KH Wazir Ali saat berbincang santai mengungkapkan hukum berhubungan badan bagi jamaah yang sudah berniat berhaji. "Berat hukumannya," kata Kiai Wazir di Kota Mekkah.
Karena terikat larangan ihram, Kiai Wazir mengingatkan jamaah untuk menahan diri. Karena jika melanggar jamaah harus dikenakan denda yang nilainya tidak main-main. "Bisa kena dam satu ekor unta," kata Wazir Ali.
Namun, Kiai Wazir berkata, setelah jamaah menjalani seluruh proses ibadah haji. Mulai dari umroh wajib, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, lempar jumroh Aqobah dan lontar jumroh Ula, Wustho, dan Aqobah yang disempurnakan dengan tawaf Ifadah lalu bertahalul, larangan ihram sudah gugur. "Silakan boleh (kalau hubungan suami istri)," kata Kiai Wazir.
Sebagai informasi, jamaah haji Kloter 1 gelombang pertama yang tiba di Madinah pada 12 Mei 2024 sudah menjalani proses rangkaian ibadah haji. Jamaah gelombang pertama sudah mulai dipulangkan ke Tanah Air secara berangsur-angsur.
Sementara jamaah haji gelombang kedua akan dipindahkan dari Makkah ke Madinah pada Rabu, 26 Juni 2024. Jamaah akan berada di Madinah selama delapan hari sebelum dipulangkan ke Tanah Air.