Pesawat Korean Air Terjun Bebas 8.000 Meter dalam 15 Menit, Ini Kesaksian Penumpang
Seorang penumpang mengisahkan kepanikan di dalam pesawat Korean Air yang 'terjun'.
REPUBLIKA.CO.ID, INCHEON -- Sebuah penerbangan maskapai Korean Air harus dialihkan karena mengalami insiden fatal pada Sabtu (22/6/2024). Pesawat tersebut "terjun" 26.900 kaki atau 8.000 meter hanya dalam waktu 15 menit. Insiden ini mengakibatkan 17 penumpang dirawat di rumah sakit.
Dilansir laman South China Morning Post, Senin (24/6/2024), pesawat tersebut berangkat dari Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan, pada pukul 16.45 waktu setempat pada hari Sabtu menuju Taiwan. Penumpang pesawat Korean Air KE189 akhirnya tiba dengan selamat di Taichung, Taiwan, sehari setelah dialihkan kembali ke Bandara Internasional Incheon.
Hampir 50 menit setelah penerbangan, terjadi kesalahan pada sistem tekanan udara Boeing 737 Max 8 dilaporkan memicu alarm di dalam penerbangan. Hasilnya, pesawat dengan cepat turun 26.900 kaki hanya dalam 15 menit, menurut data pelacak penerbangan online Flightradar24.
Penumpang dilaporkan mengalami hiperventilasi dan sakit telinga, di mana 17 orang memerlukan rawat inap setelah mendarat di Taichung, Taiwan. Korean Air, dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada The Independent, mengatakan, “17 penumpang telah ditangani oleh profesional medis di Korea, dan telah dipulangkan tanpa cedera parah”.
Pesawat tersebut berputar kembali ke Bandara Incheon tiga jam setelah lepas landas karena keadaan darurat, menurut Korea JoongAng Daily. Pesawat kembali ke bandara keberangkatannya pada pukul 19.38, kantor berita Yonhap melaporkan.
Meski mengalami insiden menakutkan, tidak ada korban luka besar yang dilaporkan. Penerbangan dilanjutkan keesokan paginya dengan pesawat berbeda, setelah penyelidikan atas insiden tersebut oleh Korean Air.
Penumpang menggambarkan suasana panik di dalam pesawat, masker oksigen dipasang, dan anak-anak menangis saat turun secara tiba-tiba. Seorang penumpang, yang diidentifikasi sebagai Tseng oleh The Taipei Times, mengatakan bahwa anak-anak dalam penerbangan tersebut menangis ketika masker oksigen dipasang saat penerbangan tersebut terjun.
Dia mengaku takut pesawat itu akan jatuh ke tanah. Sementara itu, juru bicara Korean Air mengatakan bahwa maskapai tersebut sedang melakukan penyelidikan menyeluruh untuk menentukan penyebab kerusakan sistem tekanan udara, dengan maksud untuk mengatasi masalah pemeliharaan sebelum mengembalikan pesawat ke layanan.
“Kami sepenuhnya bekerja sama dengan semua otoritas terkait untuk menyelidiki insiden tersebut. Kami telah memberikan dukungan komprehensif kepada penumpang yang terkena dampak, termasuk akomodasi, makanan, dan pengaturan transportasi. Korean Air juga meminta maaf kepada “semua yang terkena dampak insiden ini," ujar pernyataan maskapai.