Tanda Kiamat Sudah Dekat, Semakin Banyak Orang Mengaku Utusan Allah
Dalam sejarah tercatat beberapa nama orang yang mengaku dirinya sebagai Nabi
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Di antara sekian banyak tanda-tanda semakin dekatnya hari kiamat, satu di antaranya adalah bermunculan para pembohong dan orang yang mengaku sebagai utusan Allah SWT atau mengaku sebagai Nabi. Dalam hadits, disebutkan bahwa jumlah pembohong yang mengaku sebagai utusan Allah SWT sebanyak 30 orang.
Satu dari sekian banyak tanda semakin dekatnya kiamat adalah munculnya banyak dajjal yang mengaku Nabi, baik pada saat Nabi Muhammad SAW masih hidup maupun setelah wafat. Dalam satu hadits disebutkan bahwa jumlahnya sekitar 30 orang. Namun Rasulullah SAW tidak memerincinya satu per satu.
لَا تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يُبْعَثَ دَجَّالُوْنَ كَذَّابُوْنَ قَرِيبٌ مِنْ ثَلَاثِيْنَ ، كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ رَسُوْلُ اللَّهِ . (رواه البخاري ومسلم عن أبي هريرة)
"Hari kiamat tidak akan datang sampai muncul banyak dajjal sang pembohong, (jumlahnya) sekitar 30 orang dan semuanya mengaku sebagai utusan Allah." (Riwayat Imam al-Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah Radhuayalahu anhu)
Dalam sejarah tercatat beberapa nama orang yang mengaku dirinya sebagai Nabi.
Pertama, Musailamah al-Kazzab, hidup pada masa Nabi Muhammad SAW. Musailamah al-Kazzab masuk Islam tahun 9 Hijriyah, tapi kemudian murtad. Musailamah al-Kazzab dan bala tentaranya sekitar 40 ribu orang bisa ditaklukkan oleh Abu Bakar.
Kedua, Al-Aswad al-‘Ansi berasal dari Yaman hidup pada masa Nabi Muhammad SAW. Al-Aswad al-‘Ansi masuk Islam tapi kemudian murtad. Al-Aswad al-‘Ansi mempimpin gerakan melawan kaum Muslimin, tapi akhirnya mati terbunuh.
Ketiga, Sajah binti al-Haris at-Taglibiyyah mengaku Nabi, dia adalah seorang wanita penganut Nasrani. Ia pernah menjadi istri Musailamah al-Kazzab. Setelah Musailamah kalah, dia akhirnya masuk Islam dan kembali ke kampungnya di Taglib.
Keempat, Tulaihah binti Khuwailid al-Asadi pernah masuk Islam pada tahun 9 Hijriyah, bersama kabilah Bani Asad. Tulaihah binti Khuwailid al-Asadi kemudian murtad dan mengaku Nabi. Pada masa Abu Bakar, Tulaihah binti Khuwailid al-Asadi dikalahkan oleh Khalid bin Walid dan masuk Islam kembali.
Kelima, Mukhtar bin Abi ‘Ubaid as-Saqafi, seorang Syi'ah. Mukhtar bin Abi ‘Ubaid as-Saqafi hidup pada masa tabi‘in, kemudian dia mengaku mendapat wahyu. Saat perang melawan Mus‘ab bin Zubair, Mukhtar bin Abi ‘Ubaid as-Saqafi mati terbunuh.
Keenam, Haris bin Sa‘id al-Kazzab, hidup pada masa Abdul Malik bin Marwan. Haris bin Sa‘id al-Kazzab mengaku menjadi Nabi dan akhirnya dijatuhi hukuman mati.
Di Indonesia juga terjadi..
Masih banyak nabi palsu lainnya yang pernah muncul dalam sejarah Islam. Di Indonesia hal ini juga terjadi. Krisis akidah pada masyarakat menjadikan mereka mudah tertipu dan tergiur mengikuti ajakan Nabi-nabi palsu.
Dari semua itu, yang paling berpengaruh dan mencekam adalah dajjal yang akan muncul pada akhir zaman. Kemunculannya membawa misi memengaruhi banyak orang dan menggoda mereka untuk berpaling dari jalan Allah SWT.
Demikian penjelasan Tafsir Ilmi: Kiamat Dalam Perspektif Alquran dan Sains yang disusun Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), 2011.
Dalam hadits lainnya juga dijelaskan hal serupa.
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَبِي أَسْمَاءَ الرَّحَبِيِّ عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَلْحَقَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِي بِالْمُشْرِكِينَ وَحَتَّى يَعْبُدُوا الْأَوْثَانَ وَإِنَّهُ سَيَكُونُ فِي أُمَّتِي ثَلَاثُونَ كَذَّابُونَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ نَبِيٌّ وَأَنَا خَاتَمُ النَّبِيِّينَ لَا نَبِيَّ بَعْدِي قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Rasulullah SAW bersabda, "Kiamat tidak terjadi hingga kabilah-kabilah dari umatku bertemu kaum musyrikin dan hingga patung-patung disembah dan di tengah-tengah umatku akan ada 30 pendusta, semuanya mengaku Nabi padahal aku adalah penutup para Nabi, tidak ada Nabi setelahku." (HR Imam At-Tirmidzi)