Saat Genosida Berlangsung, Israel Diserang 'Pasukan' Nyamuk West Nile
Virus ini ditularkan secara alami hanya melalui nyamuk yang terinfeksi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Saat kampanye genosida Israel masih berlangsung di Gaza, Virus West Nile memakan korban di Israel. Sebanyak tujuh warga Israel meninggal dunia, dan 100 orang warga lainnya telah terinfeksi penyakit ini, demikian menurut informasi terbaru dari Kementerian Kesehatan Israel.
Dari jumlah tersebut, saat ini ada delapan pasien dalam kondisi kritis dan masih dirawat di ruang ICU. Sebagian besar pasien adalah penduduk Israel tengah. Sementara itu, beberapa dari wilayah Sharon, dan dirawat di Meir Medical Center di Kfar Saba.
Enam pasien dirawat di Sheba Medical Center, tiga di antaranya diberi ventilasi dan dalam kondisi kritis. Sejauh ini, lima pasien telah meninggal di Rabin Medical Center-Beilinson Campus di Petah Tikva. Delapan orang dirawat di rumah sakit, dan delapan pasien yang diduga terinfeksi belum diverifikasi di laboratorium pusat untuk virus tersebut.
Di Meir Medical Center, 25 pasien demam West Nile dirawat di rumah sakit, dua di antaranya dalam kondisi serius dan sedang diberi ventilator dan obat penenang. Pasien lainnya dirawat di Rumah Sakit Ichilov di Tel Aviv, demikian seperti dilansir Jerusalem Post, Rabu (3/7/2024)
Dilansir dari laman WHO, infeksi WNV tidak menunjukkan gejala (tidak ada gejala) pada sekitar 80% orang yang terinfeksi, atau dapat menyebabkan demam West Nile atau penyakit West Nile yang parah.
Sekitar 20% orang yang terinfeksi WNV akan mengalami demam West Nile. Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, kelelahan, dan nyeri tubuh, mual, muntah, kadang-kadang disertai ruam kulit (pada batang tubuh) dan pembengkakan kelenjar getah bening.
The Jerussalem Post menulis, berdasarkan literatur medis, virus ini ditularkan secara alami hanya melalui nyamuk yang terinfeksi, dan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa infeksi dapat menyebar dari hewan ke manusia. Tidak ada vaksin bagi manusia untuk melawan virus ini. Saat ini, vaksin hanya tersedia untuk perlindungan pada kuda.
Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini. Upaya dilakukan untuk memberikan infus antibodi intravena yang disebut IVIG dan obat interferon, yang dapat memperkuat kemampuan sistem kekebalan untuk menghilangkan penyebaran virus di dalam tubuh.
Sebagai bagian dari perawatan mereka, pasien menerima cairan, antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder, dan, bila diperlukan, dipasang alat ventilasi. Cara utama untuk mencegah penyakit ini adalah dengan mencegah gigitan nyamuk melalui penggunaan obat nyamuk, tirai jendela yang memadai, pakaian yang sesuai, dan melaporkan kelompok nyamuk di dekat tempat penampungan air kepada pihak yang berwenang.
Tanda peringatan apa yang memerlukan kunjungan ke ruang gawat darurat setelah gigitan nyamuk? Tanda-tanda peringatan termasuk demam berkepanjangan selama lebih dari seminggu, beberapa kali muntah ketika mencoba minum, tidak buang air kecil selama lebih dari sepuluh jam, pernapasan cepat (lebih dari 20 kali per menit pada orang dewasa, lebih dari 40 kali per menit pada anak-anak), penurunan kesadaran, keengganan terhadap cahaya, dan sakit kepala yang intensitasnya tidak biasa atau membangunkan Anda dari tidur.
Virus yang menyerang Israel terjadi saat negara zionis tersebut masih melakukan aksi genosidanya di jalur Gaza. Militer Israel tak henti membunuh perempuan dan anak-anak di berbagai daerah di Gaza. Mereka pun kembali melakukan perintah evakuasi bagi warga di Khan Younis dan Shujaiya.
Jumlah warga sipil yang syahid sejak dimulainya agresi Israel di Jalur Gaza, baik melalui darat, laut, dan udara, pada 7 Oktober 2023, telah mencapai lebih dari 37.900 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Lebih dari 87.060 orang lainnya terluka. Ribuan korban masih hilang; entah terkubur di bawah reruntuhan atau berserakan di jalan, karena tim penyelamat menghadapi kesulitan besar untuk menjangkau mereka.
Virus Berasal dari Uganda..
Dilansir dari WHO, West Nile Virus (WNV) pertama kali diisolasi pada seorang wanita di distrik Nil Barat di Uganda pada tahun 1937. Virus ini diidentifikasi pada burung (gagak dan columbiformes) di wilayah delta Sungai Nil pada tahun 1953. Sebelum tahun 1997, WNV tidak dianggap patogen bagi burung, tetapi pada saat itu di Israel, jenis yang lebih ganas menyebabkan kematian berbagai spesies burung yang menunjukkan tanda-tanda radang otak dan kelumpuhan. Infeksi pada manusia yang disebabkan oleh WNV telah dilaporkan di banyak negara di Dunia selama lebih dari 50 tahun.
Pada tahun 1999, WNV yang beredar di Israel dan Tunisia diimpor ke New York dan menyebabkan wabah besar dan dramatis yang menyebar ke seluruh benua Amerika Serikat (AS) pada tahun-tahun berikutnya. Wabah WNV di Amerika Serikat (1999-2010) menyoroti bahwa impor dan pembentukan patogen yang ditularkan melalui vektor di luar habitatnya saat ini merupakan bahaya serius bagi dunia.
Wabah terbesar terjadi di Yunani, Israel, Rumania, Rusia, dan Amerika Serikat. Lokasi wabah berada di rute migrasi burung-burung utama. Dalam wilayah sebaran aslinya, WNV tersebar di seluruh Afrika, sebagian Eropa, Timur Tengah, Asia Barat, dan Australia. Sejak diperkenalkan pada tahun 1999 di Amerika Serikat, virus ini telah menyebar dan sekarang telah menyebar luas dari Kanada hingga Venezuela.