Saksi Ungkap Detik-Detik Sebelum Donald Trump Ditembak
Donald Trump dikabarkan selamat dan mengalami luka di bagian telinga.
REPUBLIKA.CO.ID, Mantan presiden AS Donald Trump diduga menjadi sasaran tembak saat melakukan kampanye. Bagian telinga Donald Trump terlihat berdarah usai rentetan tembakan yang terdengar.
Berbicara kepada Aljazirah, seorang saksi mengatakan, dia bekerja sebagai sukarelawan dan duduk di baris pertama tepat di depan Presiden Trump ketika insiden itu terjadi.
“Dia sedang berbicara. Tiba-tiba kami mendengar 'pop, pop, pop', terdengar sangat mirip kembang api. Lalu kami menyadari semua Secret Service, setidaknya ada empat orang, melompat ke atas panggung, mendorongnya hingga jatuh,” katanya.
“Ada kabar dari orang-orang yang ada di sekitar mereka di depan, mereka mendorong semuanya hingga jatuh ke tanah,” tambah saksi itu.
Agen Rahasia lantas mengawal mantan Presiden AS Donald Trump dari panggung setelah terdengar suara seperti suara tembakan di sebuah rapat umum di Pennsylvania.
Rekaman menunjukkan dia meringis dan mengangkat tangan ke telinganya, sebelum merunduk. Ia pun tampaknya terkena oleh tembakan tersebut.
Trump dengan cepat dikawal oleh agen dinas rahasia yang bergegas turun dari panggung menuju kendaraan yang menunggu.
Dalam sebuah pernyataan, tim kampanye Trump mengatakan dia "baik-baik saja" dan sedang diperiksa di fasilitas medis setempat.
“Presiden Trump berterima kasih kepada penegak hukum dan petugas pertolongan pertama atas tindakan cepat mereka selama tindakan keji ini,” kata juru bicara Steven Cheung dilansir BBC.
Berdarah di telinga
Mantan presiden itu tampak mengalami pendarahan di telinga kanannya dan mengangkat tinju saat dia dibawa keluar panggung.
Polisi bersenjata segera naik ke podium setelahnya. Dalam sebuah pernyataan, Dinas Rahasia mengatakan Trump aman dan langkah-langkah untuk melindunginya telah diterapkan.
Mereka menambahkan bahwa penyelidikan aktif kini sedang dilakukan dan informasi lebih lanjut akan dirilis jika tersedia.
Kandidat presiden dari Partai Republik itu berpidato di depan para pendukungnya di Butler, Pennsylvania - sebuah negara bagian yang penting dalam pemilu November.