Dua Menko Akui Ada Rencana Anggaran Makan Gratis Jadi Rp7.500, Gibran Wanti-Wanti Wartawan

Muhadjir menilai, Rp 7.500 cukup untuk makanan bergizi gratis di daerah tertentu.

ANTARA FOTO
Sejumlah siswa menyantap makan gratis di SMPN 1 Darul Imarah, Aceh Besar, Selasa (5/3/2024). Pemkab melaksanakan simulasi makan siang gratis senilai Rp15 ribu per porsi.
Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dua menteri koordinator (menko) Kabinet Indonesia Maju menguatkan adanya rencana anggaran untuk makan bergizi gratis sebesar Rp 7.500 per siswa. Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, anggaran tersebut cukup untuk makanan bergizi gratis di daerah tertentu.

Baca Juga


"Saya kira untuk daerah tertentu Rp 7.500 sudah sangat besar itu," kata Muhadjir Effendy di Jakarta, Kamis (18/7/2024). Program makan bergizi gratis diketahui merupakan program unggulan Prabowo-Gibran sekaligus janji politik selama masa kampanye Pilpres 2024.

Menurut Muhadjir, kebijakan mengenai anggaran makan bergizi gratis yang turun menjadi Rp 7.500 per porsi ini masih digodok. "Jadi ini masih dalam proses pematangan. Tetapi insya Allah berapapun nilainya yang penting memenuhi standar, standar untuk kesehatan," katanya.

Dia mengatakan, nominal tersebut tidak dapat disebut terlalu kecil untuk semua daerah. Sebab, kata Muhadjir, harga jual beli bahan makanan dan tingkat kemahalan di setiap daerah di Indonesia berbeda-beda.

"Untuk daerah tertentu, memang mungkin kecil, karena itu nanti pasti akan dilihat dari sisi tingkat kemahalan masing-masing daerah," katanya.

Isu pemangkasan anggaran program makan bergizi gratis muncul usai ekonom Verdhana Sekuritas Heriyanto Irawan mengaku telah bertemu dengan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran. Dia menceritakan tim presiden terpilih masih mempertimbangkan untuk menurunkan biaya makanan per hari.

"Setelah dikomunikasikan angka Rp 71 triliun, tim ekonomi presiden terpilih memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa diturunkan lebih hemat dari Rp 15 ribu ke Rp 9 ribu atau Rp 7.500. Bisa kita pahami tentunya mereka mau program itu menyentuh lebih banyak rakyat," ujar Heriyanto.

Gibran Rakabuming Raka pun merespons terkait kemungkinan anggaran makan bergizi gratis jadi Rp 7.500 untuk daerah tertentu. Baca di halaman selanjutnya.

Wacana 40 Kementerian Prabowo-Gibran Terganjal Aturan - (Infografis Republika)

Sementara Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, besaran anggaran untuk makan bergizi gratis akan berbeda setiap daerah. Namun, ia tak membantah ada rencana anggaran untuk makan bergizi gratis jadi Rp 7.500 di daerah tertentu. “Tentu setiap daerah berbeda dan teknis (program) akan dibahas ke depan,” kata Airlangga di Jakarta, Kamis.

Ia juga menegaskan bahwa anggaran program makan bergizi gratis sudah ditetapkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 sebesar Rp 71 triliun. Untuk teknis implementasinya, pemerintah akan membahas lebih lanjut.

“Pertama program makan gratis sudah dianggarkan dalam RAPBN sebesar Rp 71 triliun. Teknisnya akan dibahas lebih detail lagi,” jelasnya.

Pada kesempatan lain, Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut belum ada kepastian soal pemangkasan anggaran makan bergizi gratis yang menjadi programnya dengan presiden terpilih Prabowo Subianto ke depan. "Kata siapa, tunggu kepastiannya dulu," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Kamis.

Ia juga mewanti-wanti media massa untuk tidak memberitakan hal yang belum pasti. "Ditunggu dulu, jangan memberitakan hal-hal yang belum pasti," ucapnya

Mengenai anggaran, ia menilai besaran Rp 15 ribu per porsi sudah ideal dan sudah diujicobakan di beberapa tempat. "Termasuk Solo hari Senin ada uji coba makan siang gratis. Nanti saya ajak ya," kata Gibran.

Dengan besaran anggaran tersebut, pihaknya juga sudah melibatkan banyak ahli gizi. Meski demikian, pihaknya terbuka jika ada masukan dari orang tua murid, murid, maupun guru soal program tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler