Kepada Putin, Prabowo Dukung Rencana Rusia Buka Konjen di Bali

Prabowo ingin RI gandeng Rusia kembangkan reaktor modular dan reaktor utama nuklir.

Dok Kremlin
Presiden Terpilih sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow pada Rabu (31/7/2024).
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Terpilih sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto mendukung niat pemerintah Rusia yang berencana membuka Konsulat Jenderal (Konjen) di Bali. Prabowo yakin langkah itu dapat memperkuat hubungan bilateral RI-Rusia dan meningkatkan kerja sama keduanya di bidang pariwisata.

Baca Juga


"Kami menyambut baik rencana Rusia membuka Konsulat Jenderal di Bali. Kami mendukung penuh rencana itu," kata Prabowo kepada Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kepresidenan Kremlin, Moskow, Rabu (31/7/2024) waktu setempat.

Pemerintah Rusia pada tanggal 20 Juli 2024 mengumumkan rencana membuka Konsulat Jenderal di Denpasar, Bali. Aturan untuk mendirikan itu telah dibuat dalam bentuk peraturan pemerintah dan ditandatangani oleh Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin pada bulan lalu.

Oleh karena itu, Prabowo saat bertemu dengan Presiden Putin, pun mendukung adanya lebih banyak penerbangan langsung dari Moskow ke Bali, yang saat ini telah dibuka salah satunya oleh maskapai Rusia, Rossiya Airlines. Prabowo berharap, ke depan ada lebih banyak maskapai Rusia yang membuka jalur penerbangan langsung ke Bali.

Dalam pertemuan yang berlangsung terbuka selama kurang lebih 30 menit, Prabowo juga menjajaki peluang kerja sama untuk mengembangkan teknologi pembangkit listrik menggunakan nuklir dengan Rusia. Dia ingin Indonesia mengembangkan energi nuklir.

"Di sektor energi nuklir, saya membahas ini dengan beberapa institusi terkait di Rusia, kemungkinan kita bekerja sama pada bidang reaktor modular dan reaktor utama," kata Prabowo ke Presiden Putin.

Reaktor nuklir merupakan salah satu komponen penting dalam pembangkit listrik tenaga nuklir. Rusia saat ini merupakan salah satu negara di dunia yang kebutuhan listriknya dipasok dari nuklir.

Prabowo juga menyampaikan sikap dan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kerja sama dengan Rusia juga tak akan berubah meskipun nanti ada pergantian kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo kepada Prabowo setelah acara pelantikan calon presiden terpilih pada tanggal 20 Oktober 2024.

"Kita punya hubungan yang baik, dan saya bertekad untuk meningkatkan itu," kata Prabowo kepada Putin.

Dalam pertemuan di Green Hall, Kremlin, Rabu, Prabowo terlihat didampingi oleh ajudannya Mayor Inf Teddy Indra Wijaya. Sementara itu, Presiden Putin didampingi jajaran pejabat tingginya, yaitu Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, Wakil Perdana Menteri Denis Manturov, dan Penasihat Presiden untuk Urusan Luar Negeri Yury Ushakov.

Namun, saat Prabowo berjalan keluar menuju kendaraannya, ada Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sugiono yang terlihat mendampingi. Dalam perjalanan menuju kendaraannya yang terparkir di pelataran Istana, Prabowo juga diantarkan langsung oleh Presiden Putin.

Presiden Putin merupakan kepala negara keempat yang ditemui Prabowo dalam rangkaian lawatan luar negerinya sejak pekan lalu. Prabowo sebelumnya bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris, Presiden Serbia Aleksander Vucic di Beograd, dan Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan di Ankara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler