Isu Skenario Ridwan Kamil Lawan Kotak Kosong di Jakarta, Keyakinan Ahok, dan Janji PDIP

Isu Ridwan Kamil vs kotak kosong di Pilkada DKI Jakarta berembus di media sosial X.

Republika/M Fauzi Ridwan
Eks Gubernur Jabar sekaligus Ketua TKD Jabar Ridwan Kamil.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Bayu Adji P

Pengamat politik yang juga pendiri KedaiKopi, Hendri Satrio pada Ahad (4/8/2024) melempar 'bola panas' isu terkait Pilkada DKI Jakarta lewat pertanyaan di akun X-nya @satriohendri. Isu adalah kemungkinan hanya ada satu pasangan calon (paslon) di Pilkada DKI Jakarta sehingga paslon itu nantinya akan melawan kotak kosong.

"Di Jakarta, mau dibikin Ridwan Kamil vs Kotak Kosong?" cuit Hendri Satrio.
 
Cuitan Hendri itupun menjadi perbincangan hangat warganet. Banyak dari mereka berkomentar kecewa jika memang benar nantinya hanya akan ada satu paslon di Pilkada DKI Jakarta melawan kotak kosong.
 
Diketahui, Ridwan Kamil sebelumnya mendapatkan dua surat penugasan dari DPP Partai Golkar untuk menjadi calon gubernur Jawa Barat (Jabar) dan DKI Jakarta. Namun belakangan, Golkar yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju dikabarkan akan menginstruksikan Ridwan Kamil berkompetisi di Pilkada DKI Jakarta.
 
Merespons isu kotak kosong di Pilkada DKI Jakarta, Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai KIM plus tak mungkin membuat skenario melawan kotak kosong di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Bukan karena tidak mungkin dilakukan, melainkan karena KIM justru akan kalah lawan kotak kosong.
 
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, KIM plus pasti akan berupaya memunculkan lawan untuk pasangan calon yang diusung di Pilgub DKI Jakarta. Ia menilai, KIM plus tak akan berani melawan kotak kosong di Jakarta. 
 
"Tidak akan pernah berani melakukan satu lawan kotak kosong," kata dia kepada wartawan, yang dikutip Republika, Ahad (4/8/2024).
 
Ahok menilai, calon dari KIM plus pasti akan kalah apabila melawan kotak kosong di Pilgub DKI Jakarta. Karena itu, KIM plus pasti akan memunculkan calon yang akan dihadapi.
 
"Kalau dia berani, saya jamin Jakarta bisa bikin dia kalah dengan kosong. Makanya akan terjadi mungkin pola ada calon independen yang muncul," kata dia.
 
Meski demikian, syarat untuk menjadi calon dari jalur independen di DKI Jakarta tidaklah mudah. Namun, ia meyakini calon independen itu pasti akan muncul apabil koalisi KIM plus benar-benar terbentuk.
 
"Saya kira kalau KIM plus berhasil, dia pasti akan lawan calon independen. Karena kalau dia lakukan kotak kosong akan dipermalukan. Akan habis nanti," ujar Ahok.
Baca Juga



Jadwal Pilkada Serentak 2024 - (Infografis Republika)

 

Adapun, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto memastikan tak akan ada kotak kosong di Pilgub DKI Jakarta. Menurut Hasto, PDIP masih terus menjalin komunikasi dengan partai politik lain untuk membangun koalisi.

“PDI Perjuangan terus membangun komunikasi politik dengan partai-partai sehingga nantinya di Jakarta tidak akan ada kotak kosong,” kata Hasto melalui keterangannya, Ahad (4/8/2024).

Menurut dia, PDIP memiliki mitra strategis di wilayah DKI Jakarta. Ia menilai, mitra strategis itu dapat merubah konstelasi politik yang ada di Jakarta.

Hasto menambahkan, pihaknya tak akan membiarkan adanya pihak yang ingin menghadirkan calon tunggal di Pilgub DKI Jakarta. Karenanya, partainya terus melakukan komunikasi dengan partai lain untuk mencegah calon tunggal muncul.

“Proses komunikasi terus menerus dilakukan, ketika ada pihak-pihak yang bukan karena dukungan rakyat kemudian oleh kekuasaan mencoba untuk menghadirkan calon tunggal di Jakarta, tentu itu tidak sehat bagi demokrasi,” tegas Hasto.

Ia menilai, Jakarta memiliki peran yang penting dan strategis sebagai simbol peradaban di Indonesia. Karena itu, suara rakyat di DKI Jakarta harus dicerminkan dalam kontestasi yang sehat.

“Kesemrawutan Jakarta juga mencerminkan bagaimana semrawutnya persoalan-persoalan di bidang hukum misalnya, maka Jakarta harus menyajikan suatu kontestasi kepemimpinan yang baik,” ujar Hasto.

Saat dimintai penegasan kembali oleh wartawan soal kotak kosong di Jakarta, Hasto pun memastikan bahwa hal itu juga tidak akan terjadi di Sumatra Utara (Sumut) dan Jawa Timur (Jatim).

“Ya sama untuk di Sumatra Utara, di Jawa Timur, untuk Pilgub tidak akan ada kotak kosong,” jelas Hasto.

 

Komik Si Calus : Dinasti - (Daan Yahya/Republika)

 

Sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, KIM sudah memiliki sejumlah alternatif pasangan calon untuk diusung di Pilgub DKI Jakarta. Nama-nama pasangan calon itu disebut sudah ada di tangan para ketua umum partai yang tergabung dalam KIM.

Menurut dia, bukan hanya partai yang tergabung dalam KIM yang akan mengusung nama-nama itu. Ia menyebut, ada dukungan dari partai politik lainnya untuk pasangan calon yang diusung oleh KIM.

"Nanti pada waktunya pasti akan diputuskan secara bersama-sama satu suara oleh Koalisi Indonesia Maju plus. Ada Koalisi Indonesia Maju plus nanti," kata dia di Jakarta Concert Hall, Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2024).

Bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun buka suara soal wacana KIM plus yang bakal terbentuk di Pilgub DKI Jakarta. Menurut dia, partai harus mendengar aspirasi dari warga.

Anies mengatakan, pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) adalah ajang yang dibuat agar warga dapat menentukan pilihan politiknya. Artinya, partai politik harus menyerap aspirasi warga dalam menentukan calon yang akan diusung.

"Pokoknya buat saya sih mengalir saja. Toh ini tentang warga Jakarta, aspirasi warga Jakarta," kata dia di Jakarta, Ahad (4/8/2024).

Menurut Anies, aspirasi warga itu biasanya akan diserap oleh pimpinan partai di DKI Jakarta. Karena itu, pimpinan pusat partai politik semestinya harus mendengar aspirasi tersebut. 

"Cek saja sama DPW-DPW semua partai, apa aspirasinya. Itu mencerminkan aspirasi mereka," kata Anies.

Diketahui, nama Anies masuk dalam usulan sejumlah partai untuk diusung menjadi calon gubernur (cagub) DKI Jakarta. Sejumlah partai yang mengusulkan nama mantan Gubernur DKI Jakarta itu antara lain adalah PKS, PKB, PDIP, dan Partai Nasdem.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler