Bjb dan OJK Luncurkan Program Keuangan Digital Berbasis AI

AI dapat meningkatkan efisiensi operasional hingga 30 persen.

Bank bjb
Bank bjb Bersinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan Hadirkan Program Ekosistem Keuangan Inklusif Digital berbasis Artificial Intelligence.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Di era digital saat ini, kehadiran ekosistem keuangan inklusif termasuk melalui pendekatan Artificial Intelligence (AI) semakin diperlukan untuk terus memperluas program inklusi keuangan. Dengan perkembangan teknologi telah membuka peluang besar untuk mengatasi tantangan ini, terutama dengan adopsi teknologi AI dalam sektor keuangan. Bahkan riset dari McKinsey & Company menunjukkan AI dapat meningkatkan efisiensi operasional hingga 30 persen dan mengurangi biaya hingga 20 persen di sektor perbankan.

Baca Juga


Sebagai catatan, berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43 persen, sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen. Hasil SNLIK tahun 2024 menunjukkan segmen penduduk yang memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang lebih rendah dibandingkan tingkat nasional sehingga perlu semakin menggiatkan kegiatan literasi dan inklusi keuangan.

Bank bjb, telah mengambil langkah proaktif dalam mendukung inklusi keuangan digital. Melalui berbagai inisiatif, bank bjb berkomitmen untuk mendukung generasi milenial agar lebih melek keuangan dan memahami pentingnya pengelolaan keuangan sejak dini.

Salah satu langkah konkret adalah berkolaborasi dengan SMK Negeri 4 Kota Bandung, bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan PT Curaweda Palagan Innotech, meluncurkan Program Ekosistem Keuangan Inklusif Digital berbasis AI yang dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota Bandung, Selasa, 6 Agustus 2024. Program ini mencakup pembukaan rekening tabungan pelajar untuk 2.000 siswa, pembagian kartu ATM, serta pengenalan layanan perbankan berbasis AI.

Turut hadir Kepala OJK Provinsi Jawa Barat, Imansyah, Plh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat M Ade Afriandi, Direktur Konsumer & Ritel bank bjb Yusuf Saadudin, Kepala SMK Negeri 4 Bandung Agus Setiawan serta para tamu undangan dari berbagai pihak. Acara diisi dengan serangkaian kegiatan seperti paparan, penampilan tari, dan penyerahan simbolis kartu ATM.

Acara tersebut, juga diisi berbagai kegiatan seperti berkeliling sekolah untuk melihat langsung implementasi agen Laku Pandai bjb BiSA, peluncuran produk Hydro4 (air mineral), dan penggunaan QRIS di kantin sekolah. Dalam acara, OJK Provinsi Jawa Barat juga turut memberikan materi sosialisasi mengenai pengenalan OJK dan waspada kejahatan keuangan ilegal seperti pinjaman ilegal hingga investasi bodong. bank bjb juga memberikan materi tentang budaya menabung, yang diharapkan dapat membangun kesadaran finansial di kalangan siswa.

"Kami ingin memastikan para siswa sudah memiliki dasar yang kuat dalam mengelola keuangan pribadi mereka sejak dini," ujar Direktur Konsumer dan Ritel bank bjb Yusuf Saadudin. 

Dalam program ini, SMK Negeri 4 Bandung berkolaborasi dengan bank bjb serta PT Curaweda Palagan Innotech memperkenalkan aplikasi presensi digital dengan teknologi face detector, yang akan digunakan oleh seluruh siswa dan guru di SMK Negeri 4 Bandung. Hal ini tidak hanya memudahkan administrasi tetapi juga memberikan pengalaman langsung kepada para siswa tentang manfaat teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

"Dengan penerapan teknologi AI, kami berharap bisa menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih modern dan efisien," ujar Yusuf.

Selain itu, sebagai bagian dari upaya untuk mendukung inklusi keuangan, bank bjb juga menghadirkan mobil edukasi yang berfungsi sebagai sarana untuk memberikan edukasi keuangan kepada para pelajar. Program "DIGI Goes to School" yang juga turut dihadirkan, memungkinkan para siswa melakukan transaksi menggunakan QRIS di kantin dan koperasi sekolah. Inisiatif ini bertujuan untuk membiasakan para siswa dengan konsep cashless society.

"Kami ingin siswa-siswa ini tidak hanya tahu tentang teori keuangan tetapi juga bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari," kata Yusuf.

Sebagai bagian dari inisiatif ini, sekolah juga dapat menjadi agen Laku Pandai bjb BiSA, yang memungkinkan mereka untuk memberikan layanan transaksi perbankan kepada masyarakat sekitar. bank bjb menyediakan pelatihan dan edukasi kepada pihak sekolah untuk mengoptimalkan layanan ini. Berbagai inisiatif tersebut merupakan langkah konkret bank bjb untuk mendekatkan layanan keuangan kepada masyarakat dan meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelajar.

Dengan berbagai inisiatif ini, diharapkan para siswa SMK Negeri 4 Kota Bandung dapat lebih memahami dan mengaplikasikan konsep keuangan yang inklusif dan modern. Bank bjb berharap program ini dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam mengimplementasikan teknologi dan edukasi keuangan. 

Ditambahkan Yusuf, bank bjb berkomitmen untuk terus mendukung program-program inklusi keuangan dan edukasi berbasis teknologi. Bank bjb percaya, literasi keuangan yang baik akan membawa dampak positif jangka panjang bagi generasi muda dan masyarakat luas. 

Melalui program Ekosistem Keuangan Inklusif Digital ini memberi pesan bagaimana kolaborasi antara lembaga pendidikan, perbankan, dan otoritas keuangan dapat menciptakan ekosistem yang mendukung inklusi keuangan digital. 

Dengan adopsi teknologi AI dan program edukasi yang komprehensif, bank bjb berharap dapat membangun generasi milenial yang lebih melek keuangan dan siap menghadapi tantangan ekonomi masa depan. "Kami yakin, acara dan kolaborasi seperti Ini merupakan bagian investasi kami untuk masa depan yang lebih baik," kata Yusuf.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler