Di Tengah Isu KIM Plus, DPW PKS Jakarta Tegaskan Konsisten Usung Anies

Namun, Khoirudin tak bisa memastikan keputusan final yang akan diambil oleh PKS.

ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) menyapa warga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Jl. Jend. Sudirman, Jakarta, Ahad (4/8/2024). Anies yang diusung oleh Partai NasDem sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024 itu menyempatkan waktu untuk berolahraga dan menyapa warga.
Rep: Bayu Adji P Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta menyatakan partainya akan konsisten mengusung Anies Baswedan. Namun, Anies harus berpasangan dengan kader PKS, Sohibul Iman, di Pilgub DKI Jakarta. 

Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin mengatakan, partainya merupakan pemenang pemilihan umum (pemilu) di DKI Jakarta. Karena itu, sudah seharusnya PKS akan mengusung kadernya untuk maju di Pilgub DKI Jakarta, baik sebagai calon gubernur (cagub) maupun calon wakil gubernur (cawagub).

"Seperti yang sudah disampaikan di publik dan media, PKS memang sudah memberikan SK dukung Anies bersama Sohibul Iman. Tentu karena PKS menang di Jakarta, sudah sangat wajar kami dapat kursi paling tidak wakil Pak Sohibul Iman," kata Khoirudin di DPRD Provinsi DKI Jakarta, Rabu (7/8/2024).

Menurut dia, PKS masih terus menjalin komunikasi dengan partai lain untuk ikut bergabung mengusung Anies-Sohibul. Ia menyebutkan, partai yang telah diajak komunikasi antara lain Partai Nasdem, PKB, PSI, dan PDIP. Bahkan, ia mengatakan, PKS juga sudah menjalin komunikasi dengan Partai Golkar.

Kendati demikian, Khoirudin tak bisa memastikan keputusan final yang akan diambil oleh partainya. Apalagi, politik bersifat dinamis, yang artinya setiap keputusan bisa berubah jelang tahapan pendaftaran pasangan calon ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Semua yang keputusan Pilkada Jakarta kami ikut keputusan DPP. Jadi (DPW) Jakarta sebatas mengeksekusi, sebatas usulan. Namun semua keputusan adalah di DPP," kata dia.

Diketahui, PKS menjadi pemenang pemilu dengan meraih 18 kursi di DPRD Provinsi DKI Jakarta dalam Pemilu 2024. Namun, PKS tetap tak bisa mengusung pasangan calon tanpa dukungan partai lain, mengingat perlu minimal 22 kursi DPRD Provinsi DKI Jakarta untuk bisa mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

 

Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai PKS, Partai Kebangkitan Bangsa, hingga Partai Nasdem bakal menjadi partai politik 'plus' alias tambahan untuk Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam Pilkada Jakarta 2024. Jika ketiga partai itu bergabung dengan KIM, maka kondisi politik di Pilkada Jakarta hanya akan menyisakan PDI Perjuangan.

Hal itu, menurutnya, dilakukan KIM agar mampu dengan mudah memenangkan kursi Gubernur Jakarta. "Kelihatannya KIM Plus itu skemanya, formatnya, memborong partai politik agar tidak ada lawan, biar bisa lawan kotak kosong," kata Ujang saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Baca Juga



Menurutnya, keberadaan KIM Plus itu juga bertujuan untuk menggagalkan kesempatan bagi Anies Baswedan untuk maju kembali di Pilkada Jakarta. Adapun sejauh ini Anies sudah didukung oleh PKS dan NasDem.

Meski PKS dan NasDem sudah mendukung Anies, namun dua partai itu juga masih punya kemungkinan untuk bergabung dengan KIM, karena hal itu pun terjadi di Sumatera Utara setelah PKS menyatakan mendukung Bobby yang sebelumnya sudah diusung oleh partai-partai di KIM.

"Lalu di Jawa Timur juga PKS dukung Khofifah, di Banten juga PKS gabung," kata dia.

Sebelumnya pada Rabu (31/7/2024), Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengumumkan bahwa akan ada KIM Plus untuk Pilkada Jakarta. KIM Plus yang dimaksud yakni akan ada partai politik tambahan yang bergabung dengan KIM selain partai-partai yang telah berkoalisi untuk mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Dasco juga menyatakan bahwa KIM Plus telah sepakat untuk mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk maju sebagai bakal calon gubernur dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Jakarta 2024.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler