BSI Raih Penghargaan KGIA Atas Berbagai Gerakan Keberlanjutan
Total pembiayaan BSI yang selaras dengan KKUB capai Rp 57,7 triliun
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendapatkan penghargaan Katadata Green Initiative Awards. Penghargaan itu merupakan bagian dari acara Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2024 yang digelar Katadata di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (7/8/2024).
Penghargaan diserahkan langsung oleh COO and Co-Founder Katadata Indonesia Ade Wahyudi kepada VP Social and Sustainability Bank Syariah Indonesia Aris W Setiawan.
“Penghargaan ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus berkontribusi dalam menjalani praktik bisnis berkelanjutan,” kata Aris.
Katadata Green Initiative Awards (KGIA) merupakan agenda tahunan yang bertujuan untuk memfasilitasi tindakan kolaboratif dari berbagai pemangku kepentingan dengan disatukan oleh misi menjadikan Indonesia sebagai negara yang peduli keberkelanjutan. Tahun ini, KGIA diberikan kepada 15 perusahaan, salah satunya BSI.
Dalam Laporan Keberlanjutan 2023, total pembiayaan BSI yang selaras dengan Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) mencapai Rp 57,7 triliun, atau sebesar 24,07 persen dari seluruh portofolio pembiayaan BSI pada 2023.
Selain itu, melalui Gerakan Berkelanjutan BSI, perusahaan mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar dapat berkontribusi positif bagi kelestarian lingkungan dan isu keberlanjutan.
Kegiatan yang dilakukan BSI yaitu penarikan sampah plastik melalui 50 reverse vending machine (RVM) yang selanjutnya akan didaur ulang menjadi aneka produk serbaguna yang diproduksi oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain itu, menyimpan pohon dan anak tukik untuk pemeliharaan.
BSI memiliki aspirasi untuk menjadi bank syariah terdepan dengan agenda keberlanjutan kelas dunia. Terdapat tiga fokus utama dalam aspirasi tersebut, yakni memperkuat tata kelola dan strategi keberlanjutan secara menyeluruh, mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam aktivitas core business, dan memberdayakan komunitas ESG Indonesia dan masyarakat luas.
“Kehadiran BSI diharapkan tidak hanya dapat menjadi katalisator bagi pengembangan ekonomi syariah Indonesia, namun juga mampu mendorong pertumbuhan green economy,” ujar Aris.
Untuk itu, BSI senantiasa berusaha memastikan bahwa perusahaan tidak hanya mematuhi prinsip-prinsip syariah dalam transaksi keuangan, tetapi juga secara aktif berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab.