OPM Ancam Serang Perayaan Kemerdekaan Indonesia di Papua
OPM meminta orang asli Papua tidak ikut merayakan Kemerdekaan Indonesia ke-79.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kelompok separatis bersenjata Papua Merdeka mengancam akan melakukan penyerangan untuk menggagalkan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia di Bumi Cenderawasih, 17 Agustus 2024. Kelompok separatis Papua Merdeka itu pun meminta agar seluruh masyarakat asli Papua (OAP) tak ikut-ikut dalam perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-79.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menegaskan, OAP bukan bagian dari Indonesia. Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan, OAP pun dalam sejarahnya tak pernah ambil bagian dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan asing. Oleh sebab itu, kata dia, tak patut jika ada OAP turut serta merayakan hari kemerdekaan Indonesia.
“Kami perlu sampaikan bahwa Bangsa Papua tidak pernah ikut dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, dengan tegas OAP tidak perlu ikuti perayaan hari kemerdekaan Indonesia,” begitu kata Sebby dalam siaran pers, Jumat (16/8/2024).
Sebby menegaskan, sayap bersenjata TPNPB-OPM di seluruh wilayah operasi di Papua akan melakukan segala upaya untuk menggagalkan perayaan hari kemerdekaan Indonesia di Papua. Termasuk dengan melakukan serangan bersenjata.
“Pasukan TPNPB-OPM yang sudah siap, tetap akan lakukan penembakan untuk gagalkan perayaan HUT Indonesia 2024 ini,” begitu kata Sebby.
Dia mengatakan, serangkaian serangan untuk menggagalkan perayaan hari kemerdekaan Indonesia pun sudah mulai dilakukan sejak Kamis (15/8/2024). Kata Sebby, laporan yang sampai ke markas pusat TPNPB-OPM, dari wilayah Sinak dan Puncak Jaya disebutkan adanya penyerangan yang dilakukan sayap bersenjata Papua Merdeka terhadap prajurit TNI.
Di Kota Baru Sinak, kata Sebby, satu anggota ditembak dan mengalami luka-luka. Sedangkan satu penyerangan lagi dilakukan di Puncak Jaya, dengan menewaskan satu prajurit TNI Serka JEM.
“Pasukan kami tembak dua anggota TNI di Kota Baru Sinak, Kabupaten Puncak. Satu anggota mati dan yang satunya luka tembak,” begitu ujar Sebby.
TNI pun membenarkan kabar tentang gugurnya Serka JEM dalam penyerangan tersebut. Kapendam Cenderawasih Letnan Kolonel (Letkol) Candra Kurniawan mengabarkan, Serka JEM meninggal dunia saat melakukan pengamanan persiapan Pilkada 2024 di Distrik Pagaleme, di Puncak Jaya, pada Kamis (15/8/2024) waktu setempat.
“OPM (Organisasi Papua Merdeka) telah membunuh putra terbaik Papua, Serka JEM yang merupakan anggota Kodim 1714/PJ,” begitu kata Letkol Candra dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, pada Jumat (16/8/2024).
Letkol Candra menyampaikan, kejadian penembakan tersebut terjadi pada Kamis (15/8/2024). Serka JEM ditembak kelompok separatis di area Sport Center saat berlangsungnya sosialisasi Pilkda Puncak Jaya-Papua Tengah 2024.
“Saat kejadian Serka JEM sedang berada di dalam mobil di area tersebut. Dan tiba-tiba, ditembak oleh gerombolan OPM yang mengakibatkan meninggal dunia,” begitu kata Letkol Candra.
Saat ini, pasukan TNI masih melakukan pengejaran terhadap kelompok separatis pelaku penyerangan tersebut. Sedangkan jenazah Serka JEM sudah dievakuasi ke RSUD Mulia untuk selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga agar dimakamkan.
“Aparat keamanan, masih melakukan pengejaran terhadap OPM pelaku penembakan,” begitu ujar dia.