Tertidur dalam Keadaan Junub Kemudian Berhubungan Intim, Berapa Kali Mandinya?
Orang yang junub diperintahkan untuk berwudhu sebelum tidur.
REPUBLIKA.CO.ID, Pasangan suami istri dalam keadaan junub diwajibkan untuk mandi suci. Namun bagaimana jika ketika junub tertidur, namun ingin melakukan hubungan intim kembali. Maka berapa kali pasangan tersebut mandi wajib?
Abu Said Al-Khudri meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Idza ataa ahadukum ahlahu tsumma araada an ya’uda falyatawaddha bainahuma wudhu’an." Yang artinya, “Apabila seorang dari kalian menyetubuhi istrinya, lalu ingin mengulangi, maka hendaklah dia berwudhu sekali di antara keduanya."
Dalam buku Panduan Shalat An-Nisaa karya Abdul Qadhir Muhammad Manshur yang diterjemahkan oleh Republika Penerbit dijelaskan, menurut pendapat kedua dalam madzhab Maliki, wudhu untuk orang tidur dan mengulangi persetubuhan hukumnya wajib.
Sebab orang yang junub diperintahkan untuk berwudhu sebelum tidur. Apakah ini perintah menunjukkan kewajiban atau anjuran, maka terdapat dua pendapat dari kalangan ulama.
Adapun para ulama dari Madzhab Hanafi berpendapat untuk membolehkan orang junub apabila hendak tidur atau mengulangi persetubuhan untuk berwudhu atau tidak berwudhu.
Beda dengan mazhab Hanafi..
Al Kasani berkata, “Tidak apa-apa bagi orang yang junub untuk tidur dan mengulangi persetubuhan, berdasarkan riwayat bahwa Sayyidina Umar RA berkata, ‘Wahai Rasulullah, apakah seorang dari kami boleh tidur dalam keadaan junub?’ Kemudian Nabi bersabda, ‘Ya. Dan hendaklah dia berwudhu sebagaimana wudhunya untuk sholat.'
Dijelaskan pula bahwa yang bersangkutan boleh tidur sebelum berwudhu sebagaimana wudhunya untuk sholat. Hal ini sebagaimana perkataan Sayyidah Aisyah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW tidur dalam keadaan junub tanpa menyentuh air."
Selain itu, Ibnu Musayyab berpendapat bahwa wudhu bukanlah ibadah yang berdiri sendiri melainkan untuk pelaksanaan sholat. Dan itu tidak berlaku dalam keadaan tidur. Tetapi berkaitan dengan makan dan minum, para ulama madzhab Hanafi menganjurkan bagi orang junub agar berkumur dan membasuh kedua tangannya.
Pendapat ini juga diriwayatkan dari Imam Ahmad dan Ishaq. Sedangkan Mujahid berkata, “Hendaklah dia membasuh kedua tangannya."