Vredebook Party di Museum Benteng Vredeburg, Merayakan Literasi dengan Gaya Berbeda
Untuk berpartisipasi, tidak diperlukan pendaftaran.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Museum Benteng Vredeburg menjadi tuan rumah bagi Vredebook Party, sebuah acara yang menggabungkan kecintaan terhadap buku dengan suasana kebersamaan di ruang publik, Ahad (18/8/2024). Acara ini merupakan bagian dari komitmen penyelenggara untuk mengadakan pesta buku setiap akhir pekan, baik pada hari Sabtu atau Ahad, dengan lokasi dan waktu yang akan diumumkan tiga hari sebelum acara berlangsung.
Koordinator Regional Yogyakarta, Dirgantara Ibnu Zikan menjelaskan Vredebook Party hadir sebagai wadah bagi teman-teman yang ingin membaca buku dengan suasana yang berbeda. "Biasanya, kita membaca buku sendirian di perpustakaan. Namun, di Vredebook Party, kita mencoba menciptakan pengalaman membaca di area publik secara bersama-sama. Responsnya luar biasa, banyak teman-teman yang antusias datang dan berpartisipasi," ujar pria yang akrab disapa Dirga itu.
Acara ini rutin diadakan di berbagai tempat, tergantung pada hasil voting dan kolaborasi dengan komunitas atau pihak tertentu. Vredebook Party edisi kali ini juga menjadi lebih spesial karena diadakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus, dengan serangkaian kegiatan mulai dari silent reading, sharing session, hingga lomba 17-an.
Selain itu, setiap pekannnya akan ada special activity yang bervariasi, seperti perlombaan, sesi curhat bersama tim psikologi, hingga kegiatan menulis. Kegiatan ini bergantung pada siapa yang menangani acara tersebut, menjadikannya selalu segar dan menarik bagi peserta.
Untuk berpartisipasi, tidak diperlukan pendaftaran. Cukup datang langsung ke lokasi yang telah diumumkan melalui Instagram @yogbookparty. Tidak ada batasan jenis buku yang bisa dibawa, semua genre diterima dan dirayakan, mulai dari buku non-fiksi, novel, hingga komik. "Setiap pembaca buku adalah jendela dunia, dan kami ingin merayakan setiap bentuk literasi," kata Dirga.
Vredebook Party bukan sekadar acara membaca buku, tetapi juga ajang berkumpul dan berbagi bagi para pecinta buku di Yogyakarta, sekaligus menjadi bukti bahwa literasi bisa dirayakan dengan cara yang menyenangkan dan berbeda.