BMKG: Dua Gempa di DIY pada Senin Malam Dipicu Aktivitas Megathrust

BMKG mengatakan bahwa gempa bumi susulan itu adalah gempa dangkal.

.
Ilustrasi Gempa. BMKG mencatat gempa di Yogyakarta tersebut berkekuatan 5,8 skala Richter (SR).
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat dua kali gempa susulan yang dipicu aktivitas deformasi batuan di bidang kontak antarlempang (megathrust) di wilayah Samudra Hindia, Selatan Gunung Kidul, DIY, Senin (26/8/2024) malam pukul 20.20 WIB. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa gempa bumi susulan itu adalah gempa dangkal.

Baca Juga


Parameter terkini gempa berkekuatan magnitudo 5,5 dari sebelumnya terdeteksi sebesar magnitudo 5,8 pada pukul 19.57 WIB. Episentrum gempa bumi tersebut terletak di laut dengan kedalaman 42 kilometer atau pada koordinat 8,85° LS; 110,17° BT, yang berjarak 107 kilometer arah Barat Daya Gunung Kidul.

Analisis pemodelan BMKG mendeteksi gempa bumi tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Sleman, Yogyakarta, Kulonprogo dan Bantul dengan skala intensitas III-IV MMI.

Selanjutnya di daerah Karangkates, Malang, Pacitan, Nganjuk, Trenggalek, Madiun, Kediri, Blitar, Cilacap, Banyumas, Solo, Surakarta dan Klaten dengan skala intensitas II-III MMI. Berdasarkan analisis seismologis BMKG gempa tersebut dipastikan tidak berpotensi tsunami.

Meski demikian, Daryono mengatakan masyarakat diimbau waspada seraya tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan selalu mengikuti panduan dari pemerintah daerah.

Infografis Tetap Aman Saat Gempa - (Republika)


Menurut Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, tidak ada dampak ikutan seperti keretakan tanah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya setelah diguncang gempa berskala magnitudo 5,8 pada Senin malam.

"Tidak mengakibatkan terjadinya sesar permukaan dan bahaya ikutan atau collateral hazard yang berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi," kata Kepala Badan Geologi M. Wafid dalam keterangannya di Jakarta.

Wafid juga mengungkapkan kejadian gempa bumi tersebut tidak menyebabkan tsunami walaupun lokasi pusat gempa terletak di laut Perairan Selatan DIY pada koordinat 110,27 BT - 8,78 LS. Meski demikian, ia mengimbau masyarakat DIY dan sekitarnya supaya tetap waspada karena berdasarkan data Badan Geologi, sebagian besar wilayah yang merasakan guncangan gempa bumi ini terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) untuk gempa bumi golongan menengah hingga tinggi.

Dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY kejadian gempa bumi tersebut sempat mengakibatkan jatuhnya genteng di Pasar Prambanan, Sleman, dan tidak ada korban jiwa.

"Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan diharapkan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan petugas BPBD setempat," ujar Wafid.

Tiga Aplikasi Peringatan Gempa Gratis - (Republika.co.id)

 

Warga setempat pun berhamburan keluar rumah menyusul kencangnya getaran gempa. “(Getaran) Gempanya cukup besar, sampai satu kos keluar semua,” kata Oliv yang merupakan salah satu warga Demangan, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Senin (26/8/2024) malam.

Oliv menyebut, ia merasakan getaran gempa ketika tengah berbaring di kamar tidurnya. Mengingat getaran yang cukup kuat, ia langsung keluar kamar bersama dengan teman-teman satu kosnya di kawasan Demangan.

“Sepertinya getarannya sampai lima detik, mungkin lebih,” ucap Oliv.

Ahmad (50), seorang pedagang toko kelontong di Padukuhan Gamping Kidul, Kecamatan Gamping, Sleman, DIY, berlari ke jalan meninggalkan dagangannya saat merasakan getaran.

"Merasakan getaran sekali tetapi kencang," ujar Ahmad yang masih menggendong anaknya.

Pria asal Madura itu mengaku sudah beberapa kali merasakan gempa di Yogyakarta, akan tetapi kali ini getaran dirasakan lebih kencang. Tak jauh dari toko Ahmad, sejumlah mahasiswa pun tampak berhamburan keluar sembari berteriak ketakutan.

Mereka tampak menunggu beberapa saat di jalan raya sebelum memutuskan kembali ke rumah indekos masing-masing. Mustaqim, warga Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, DIY, juga mengaku merasakan hal serupa.

Getaran gempa sontak membuatnya terbangun dari tidur dan berlari keluar rumah. "Pintu yang sudah dikunci langsung saya buka dan buru-buru keluar rumah," ucap dia.

Tidak hanya di Provinsi DIY, getaran gempa tersebut juga dirasakan oleh warga di Jawa Tengah. Yakni di Salatiga, Wonosobo, hingga di Purwodadi.

“Wonosobo hampir menyeluruh merasakan,” kata Irul yang saat itu tengah berada di Wonosobo.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler