Tiga Strategi Perang Gerilya di Gaza yang Bikin Ketar-Ketir Tentara Israel

Pejuang Palestina kerap melakukan penyergapan.

EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Brigade Al-Qassam
Rep: Fuji Eka Permana Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, Para pejuang kemerdekaan Palestina di jalur Gaza terus melakukan perlawanan terhadap zionis Israel yang sedang melakukan genosida dan penjajahan terhadap bangsa Palestina.

Baca Juga


Israel sering menjatuhkan bom atau menembakan roket ke jalur Gaza. Dengan demikian, tentara penjajah tidak perlu berhadapan langsung dengan pejuang kemerdekaan. Namun, saat tentaranya menyerang langsung ke Gaza, tidak sedikit tentara Israel yang ketakutan dan terkena gangguan mental. Di antara mereka banyak yang tewas menjadi sasaran tembak pejuang kemerdekaan Palestina.

Berikut ini tiga strategi perang pejuang kemerdekaan Palestina di Gaza yang sukses melumpuhkan pasukan zionis Israel. 

1. Penyergapan

Para pejuang Gaza kerap melakukan penyergapan terhadap tentara-tentara penjajah yang lengah. Belum lama ini, Brigade Al-Qassam menyerang pasukan Israel dan bala bantuannya dengan penyergapan ganda yang mematikan. Di Gaza, Brigade Al-Qassam mengumumkan pada Senin (26/8/2024) bahwa mereka telah melakukan dua operasi berturut-turut yang menargetkan pasukan Israel dan unit bala bantuannya di Khan Younis, Gaza, Palestina.

Di daerah Al-Qarara, timur laut Khan Yunis, Brigade Al-Qassam mengatakan bahwa mereka menargetkan pasukan Israel yang berlindung di sebuah rumah dengan peluru antibenteng TBG dan peluru antipersonel lainnya.

Dalam operasi kedua, para pejuang Al-Qassam meledakkan terowongan yang telah dipasang sebelumnya di bawah pasukan Israel yang terdiri dari lima tentara yang telah maju ke lokasi tersebut, menewaskan dan melukai para anggotanya.

Peti mati tentara Israel yang tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza saat dibawa saat pemakamannya di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem, Selasa, 11 Juni 2024. - (AP Photo/ Ohad Zwigenberg)

Sementara itu, Brigade Abu Ali Mustafa, sayap militer Front Populer untuk Pembebasan Palestina, meluncurkan peluru artileri 60mm dan rentetan roket, yang menargetkan pasukan Israel yang berkumpul di sebelah timur Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah dan Desa al-Masdar.

Segera setelah operasi kelompok tersebut, pasukan pendudukan mulai menembaki daerah-daerah terdekat dan menyebarkan asap untuk menutupi evakuasi prajurit mereka yang terluka.

Dikutip dari laman Al-Mayadeen pada Kamis (29/8/2024), Brigade Syuhada Al-Aqsa merilis dua video yang mendokumentasikan serangan mereka terhadap pasukan Israel dan kendaraan militer di koridor Netzarim menggunakan dua roket 107 dan peluru mortir berat. 

Mereka juga memamerkan aksi penembakan mereka terhadap Pasukan Pendudukan Israel (IOF) di Deir al-Balah timur dan kamp pengungsi Al-Bureij timur di Jalur Gaza tengah. Serangan terhadap Netzarim dilakukan bersama-sama dengan Brigade Mujahidin.

 

Penembak jitu dan terowongan.. 

2. Penembak Jitu

Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) pada Rabu (28/8/2024), menyiarkan cuplikan operasi penembak jitu yang dilakukan oleh para pejuangnya selama perang saat ini, dengan pesan yang menekankan keniscayaan hengkangnya pasukan pendudukan dari Jalur Gaza.

Dikutip dari Aljazeera, video tersebut berjudul “Tanahku Haram Bagimu, Kau Segera Hengkang." Video itu menunjukkan seorang penembak jitu al Qassam yang sedang bersiap-siap melaksanakan salah satu misi tempurnya.

Al-Qassam melanjutkannya dengan beberapa pesan seperti “Baju zirahmu tidak akan membantumu,” “Helmmu tidak akan melindungi kepalamu,” dan “Sayangnya, tidak ada harapan bagimu. Ini adalah takdirmu.”

Menurut video tersebut, para pejuang Qassam berhasil menembak mati banyak tentara dan perwira Israel di daerah terbuka dan di dalam gedung dan benteng, selain menembak mati mereka yang berada di dalam kendaraan militer.

3. Manfaatkan Terowongan Bawah Tanah

Pasukan Israel menilai sebagian besar jaringan terowongan Hamas di Gaza masih dalam kondisi fungsional yang baik, hal ini dilaporkan setelah sembilan bulan perang.

Hamas dinilai masih memiliki kapasitas untuk mengatur serangan di dekat perbatasan Israel dan bahkan mungkin melintasi perbatasan Israel, dikutip dari laman The Times of Israel.

Dihimpun dari berbagai sumber, ada beberapa video yang menunjukan tentara Israel menembaki lubang yang diduga terowongan yang dipakai Hamas. Dalam video tersebut, tentara Israel ketakutan dan gemetar saat menyerang terowongan. Mereka khawatir pasukan Hamas muncul tiba-tiba di sudut lain dan menembak habis tentara Israel.

Diberitakan Press TV pada awal 2024, tentara Israel sudah kewalahan mengatasi Hamas yang bersembunyi di terowongan. Hingga pasukan Israel menembak mati prajuritnya sendiri dengan gas beracun di terowongan di Gaza.

Maayan Sherman ibu dari Ron Sherman salah satu prajurit Israel yang ditawan oleh pejuang kemerdekaan Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023 mengatakan dalam sebuah unggahan di Facebook bahwa putranya memang dibunuh tapi bukan oleh Hamas. Militer Israel yang membunuh Ron di Gaza.

Maayan Sherman mengatakan bahwa pembunuhan putranya disebabkan bukan oleh tembakan yang tidak disengaja atau dari baku tembak, tetapi dari pembunuhan berencana, pemboman dengan gas beracun.

Maayan Sherman mengungkapkan, beberapa jari Ron hancur, tampaknya karena usahanya yang putus asa untuk melarikan diri dari kuburan racun yang digali tentara Israel untuknya ketika dia mencoba menghirup udara segar, tetapi hanya menghirup racun tentara Israel.

Pernyataan Maayan Sherman menimbulkan spekulasi tentang kebijakan rezim untuk membunuh prajuritnya sendiri, yang telah ditawan oleh Hamas, untuk mencegah pertukaran tawanan.

Operasi Brigade Alquds di Lingkungan Shujaiya - (Ist)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler