MUI Jakarta Silaturahim dengan Pastor Katolik Jelang Kunjungan Paus
Pertemuan tersebut digelar untuk mempererat ukhuwah dan kerukunan tokoh agama.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menjelang kedatangan Paus Fransiskus di Jakarta, Pengurus Bidang Ukhuwah Islamiyah dan Kerukunan Umat Beragama (UI-KUB) Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta bersilaturrahim dan dialog dengan para Pastor Katolik yang tergabung dalam Dekenat Jakarta Pusat di Gereja Katolik Hati Kudus Paroki Kramat, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2024).
Kegiatan silaturrahim ini dihadiri oleh pengurus MUI DK Jakarta dan MUI Jakarta Pusat, serta pengurus KAJ dan Dekenat Pusat, pastor Katolik dari tujuh Paroki yang ada di Jakarta Pusat. Ketua MUI-KUB MUI DK Jakarta, KH Gunadi mengatakan, rombongannya sengaja berkunjung ke Dekenat Jakarta Pusat agar bisa mengenal lebih akrab dengan para tokoh Katolik. Hal itu sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya di Gedung Keuskupan Agung Jakarta.
“Kita ingin mengenal untuk lebih akrab dan ini perlu kita tingkatkan secara terus-menerus hingga ke tingkat bawah. Dekenat Jakarta Pusat ini percontohan awal untuk diteruskan oleh MUI Jakarta Pusat,” ujar Kiai Gunadi dalam siaran persnya, Jumat (30/8/2024).
Bahkan, dia mencanangkan silaturahmi antar umat beragama tidak hanya pada tingkat tokoh, tapi juga hingga ke akar rumput.“Kalau bisa, bahkan masjid-masjid kita silaturahmi dengan paroki,” ucap dia.
Kiai Gunadi menjelaskan, silaturahmi merupakan instrumen yang penting dalam kerukunan dalam konteks saling mengenal (ta'aruf) sesama anak bangsa. Dari situ, meningkat menjadi saling memahami (tafahum), kemudian terbangun kerjasama dan saling tolong-menolong (takaful) antar umat beragama.
“Takaful, saling menolong dalam konteks berbangsa dan bernegara. Kalau ada musibah misalnya, kita saling tolong menolong satu sama lain,” kata dia.
Pertemuan tersebut digelar dalam rangka memperkuat persaudaraan (ukhuwah) dan kerukunan antar tokoh agama Islam dan Katolik. Karena, di Jakarta akan ada dua momentum besar, yaitu kedatangan pemimpin gereja Katolik dunia Paus Fransiskus ke Indonesia dan gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 pada September mendatang.
Kiai Gunadi pun sempat menyinggung perihal kedatangan Paus Fransiskus ke Jakarta dan gelaran Pilkada 2024. Dia berharap sikap persaudaraan harus terus digaungkan dan ditingkatkan.
“Ke depan ada kedatangan Paus, ada Pilkada, mudah-mudahan kerukunannya baik-baik saja. Tidak hanya di tingkat elit, tapi sampai ke tingkat bawah, antar masjid dan paroki. Kita bikin momentum untuk terus meningkatkan persaudaraan,” jelas dia.
Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi HAAK Keuskupan Agung Jakarta, Romo Antonius Suyadi. Menurut dia, memang sudah semestinya para tokoh agama di Indonesia mempererat tali silaturrahim. “Kegiatan ini dalam rangka silaturahmi untuk mempererat rasa persaudaraan, kebersamaan. Memang semestinya sebagai tokoh-tokoh, kita bisa saling mendukung,” ujar dia.
Romo Suyadi berharap dari silaturahmi tersebut dapat terbangun kerjasama antar tokoh agama, sehingga kerukunan di Jakarta tetap terpelihara dengan baik. “Apalagi ke depan kita akan menghadapi pilkada,” ucap dia.
Sementara itu, Ketua Dekenat Jakarta Pusat Romo, Reynaldo Antoni menjelaskan, agenda silaturahmi tersebut merupakan langkah awal yang baik untuk membangun persaudaraan sesama anak bangsa.
“Niat baik yang hadir di tempat ini bisa terus dilanjutkan untuk persaudaraan, untuk Jakarta, untuk Indonesia kita tercinta,” kata pria yang merupakan pencipta lagu Kita Bhineka Kita Indonesia tersebut.