Mantan Pemain Persib Bandung Ikuti Pelatihan Bisnis yang Digelar FPEB UPI
Pelatihan ini menjadi bekal mantan pemain bola agar mendapatkan ilmu beriwirausaha
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Program studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menggelar Pelatihan Kewirausahaan Bagi Mantan Pemain Sepakbola Profesional, akhir pekan lalu. Menurut Kaprodi Pendidikan Akuntansi FPEB UPI, Dr Heni Mulyadi SPd MPd, para mantan pemain Persib Bandung mendapatkan materi terkait perencanaan bisnis dengan menggunakan Business Model Canvas, keuangan dalam bisnis dan juga pentingnya branding serta sosial media dalam bisnis.
Selain mendapatkan materi, peserta pelatihan praktik pengisian Business Model Canva sesuai dengan rencana bisnis atau bisnis yang sedang mereka kembangkan," ujar Heni kepada wartawan akhir pekan ini.
Heni mengatakan, pelatihan ini sebenarnya rutin digelar. Tapi, biasanya pelatihan diberikan pada guru, kepala sekolah, Bumdes. Sekarang, baru pertama kali pelatihan diberikan pada Prodi Akuntansi mengundang eks pemain Persib sebagai pemain bola profesional. Ide pelatihan ini muncul, karena biasanya pengahasilan para pemain luar bisa saat menjadi pemain profesional, tapi suka kehilangan arah. "Jadi kami memberi wawasan pada mereka bagaimana mengeloa keuangan dan berwirausaha bahkan saat mereka masih produktif. Jadi, saat masuk ke usia pensiun mereka sudah running," paparnya.
Sementara menurut mantan Pemain Persib Bandung dan Timnas Indonesia, Eka Ramdani, pihaknya mengikuti pelatihan ini sebagai bekal agar bisa mendapatkan ilmu bagaimana beriwirausaha. Jadi, saat selesai bermain bola sudah siap memiliki usaha.
"Saya sendiri saat aktif di Persib berwirausaha membuka clothing tapi pindah club jadi berhenti. Tadinya saat di Persib kami menjual merchindese Persib, karena pindah club jadi ga bisa jualan lagi jadi ditutup," katanya.
Pemain bola, kata dia, baik yang masih aktif maupun pensiun banyak yang mencoba bisnis. Tapi karena terbatas keilmuannya makanya, bisnis tersebut jadi tak berkembang. "Pelatihan ini jadi kesempatan buat kita kembangkan bisnis," katanya.
Terkait permodalan, kata dia, sebenarnya kalau masih pemain aktif tak akan jadi masalah. Namun, kendalanya justru pada cara pengelolaan dan yang menjalankan roda bisnisnya yang sering bermasalah. "Kalau saya sendiri setelah mencoba berbagai bisnis sekarang membuka sekolah sepakbola," katanya.
Eka berharap, selain pelatihan nantinya akan ada pendampingan. Karena, banyak mantan atlit yang hidupnya setelah tak aktif memperihatinkan. "Makanya kami harus mendapatkan pelatihan agar bisa mengelola keuangan dengan baik," katanya.