Paus Belum Pernah Kunjungi Negara Kelahirannya, Kok Pilih Negeri Muslim Seperti RI?
Paus ingin belajar kerukunan di negeri yang beragam seperti Indonesia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Paus Fransiskus akan memasuki umur yang ke-88 pada 17 Desember 2024. Pada usia yang tidak muda lagi, Paus masih aktif melakukan kunjungan apostolik ke seluruh dunia.
Pada Selasa (3/9/2024) siang WIB, Paus tiba di Indonesia. Kunjungan ini menjadi momentum bersejarah setelah lebih dari tiga dekade yang pada akhirnya bumi nusantara yang notabene negeri mayoritas Muslim dikunjungi pemimpin tertinggi Gereja Katolik.
Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci (Vatikan) Michael Trias Kuncahyono mengatakan salah satu tujuan kedatangan Paus adalah untuk berterima kasih kepada bangsa dan pemerintah Indonesia. Ini karena umat Katolik yang secara persentase sangat kecil mendapat kebebasan beribadah dan perlindungan.
"Kemudian ingin belajar bagaimana negeri yang diversity yang sangat beragam ini, bisa rukun antar agama. Itu salah satu tujuan kedatangan Paus ke Indonesia," kata Michael.
Ia menerangkan, Vatikan memiliki hubungan diplomatik dengan 180 negara. Namun tidak setiap negara bisa dikunjungi. Dia mengatakan, Indonesia terpilih jadi bagian dari perjalanan apostoliknya."Bahkan negara kelahirannya, Argentina, belum pernah dikunjunginya," ujar Michael.
Kunjungan Paus Fransikus ke Indonesia saat ini mengusung motto: Faith, Fraternity, Compassion, atau iman, persaudaraan, bela rasa. Indonesia menjadi negara pertama yang didatangi Paus dalam rangkaian perjalanan ke Asia Pasifik. Tepatnya dari tanggal 3-6 September 2024. Sesudah itu ke Paus menuju Port Moresby (Papua Nugini) dan Vanimo dari tanggal 6-9 September 2024. Berlanjut ke Dili (Timor Leste) dari 9-11 September 2024, dan Singapura dari 11 hingga 13 September 2024.
Menjadi Paus ketiga..
Paus Fransiskus merupakan Paus ketiga yang berkunjung ke Indonesia. Pertama adalah Paus Santo Paulus VI yang berkunjung pada 3-4 Desember 1970. Sembilan belas tahun kemudian, Paus Santo Yohanes Paulus II berkunjung ke Indonesia pada 9-14 Oktober 1989. Sekarang sesudah 35 tahun, Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik ke negara terbesar di Asia Tenggara ini.
Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, menyatakan Gereja Indonesia sangat bersyukur dan bersukacita menyambut kedatangan Paus Fransiskus. "KWI bekerja sama dengan Nunsius Apostolik Tahta Suci Vatikan untuk Indonesia membentuk panitia pada bulan April 2024 dan sudah mempersiapkan segala sesuatu sampai saat ini," kata Antonius, dalam keterangan resminya yang diterima Republika, ditulis pada Selasa (3/9/2024).
Ada 56 Panitia Inti dan 107 relawan inti terlibat dalam persiapan ini. Bersama panitia, KWI bekerja sama dengan pemerintah dan otoritas yang berwenang untuk mengatur logistik, koordinasi keamanan, transportasi, protokol kesehatan, dan publikasi media. Antonius menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah Indonesia yang telah menunjukkan kesungguhan hati dalam menyambut Paus, pemimpin Gereja Katolik yang juga kepala negara Vatikan.