Rasulullah SAW Ungkap Ada Banyak Jin Kafir yang Dikurung Nabi Sulaiman di Dasar Laut
Nabi Sulaiman mempunyai kerajaan meliputi bangsa jin dan manusia
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Mereka kafir kepada Sulaiman 'alaihissalam dan menolak untuk taat kepadanya, maka Sulaiman mengurung mereka di pulau-pulau yang ada di lautan atau di dasar laut.
Allah SWT berfirman dalam Surat Saba ayat 12 sebagai berikut ini:
وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ غُدُوُّهَا شَهْرٌ وَرَوَاحُهَا شَهْرٌ ۖ وَأَسَلْنَا لَهُ عَيْنَ الْقِطْرِ ۖ وَمِنَ الْجِنِّ مَنْ يَعْمَلُ بَيْنَ يَدَيْهِ بِإِذْنِ رَبِّهِ ۖ وَمَنْ يَزِغْ مِنْهُمْ عَنْ أَمْرِنَا نُذِقْهُ مِنْ عَذَابِ السَّعِيرِ
"Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama" dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala."
Sebuah isyarat terkait bagaimana Nabi Sulaiman memperlakukan jin kafir itu tersirat dalam riwayat Bukhari. Dijelaskan ketika setan tiba-tiba muncul di hadapan Rasulullah SAW, beliau langsung hendak mengikatnya, lalu beliau bersabda:
وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ أُوثِقَهُ إِلَى سَارِيَةٍ حَتَّى تُصْبِحُوا، فَتَنْظُرُوا إِلَيْهِ، فَذَكَرْتُ قَوْلَ سُلَيْمَانَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ
"Aku hendak mengikatnya pada sebuah tiang hingga kalian bangun dan melihatnya, lalu aku teringat perkataan Sulaiman
رَبِّ هَبْ لِي مُلْكًا لاَ يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي
"Ya Tuhan, berilah aku kerajaan yang tak seorang pun dapat memilikinya setelahku' (QS Shad ayat 35), lalu Allah mengusirnya dalam keadaan hina."
Setan-setan ini tetap terpenjara untuk sementara waktu, dan kemudian Allah berkehendak untuk melepaskan rantai mereka dan membawa mereka keluar kepada manusia untuk menggoda mereka, dan mereka menggoda mereka dengan cara yang berbahaya! Diriwayatkan Muslim yang dinukilkan dari Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia berkata:
إِنَّ فِي الْبَحْرِ شَيَاطِينَ مَسْجُونَةً، أَوْثَقَهَا سُلَيْمَانُ، يُوشِكُ أَنْ تَخْرُجَ، فَتَقْرَأَ عَلَى النَّاسِ قُرْآنًا
Ada setan-setan yang dipenjara di laut, diikat oleh Sulaiman, yang akan keluar dan membacakan Alquran kepada manusia
Setan yang merupakan golongan kafir dari jin, bagaimana mungkin membaca Alquran bisa menjadi fitnah bagi manusia
Dalam menafsirkan hal itu, para ulama memiliki penafsiran yang berbeda yaitu sebagai berikut:
BACA JUGA: 7 Layanan Publik di Israel yang Mengalami Pemogokan Massal, Negara Zionis Itu Oleng?
Pertama, maksudnya fitnah tersebut sebagian mereka akan mengatakan bahwa itu adalah Alquran yang telah diubah, seperti yang dikatakan oleh Musailamah, Sajah, Qaramithah, dan beberapa orang Syiah.
Kedua, yang dimaksud bukanlah Alquran, tetapi maknanya adalah bahasa, karena Alquran berarti kumpulan, dan Alquran disebut Alquran karena ia mengumpulkan makna-makna yang mulia, dan kemudian setan-setan membacakan kepada manusia apa yang telah mereka kumpulkan untuk menyesatkan mereka, bukan Alquran itu sendiri.