Jelang Arab Saudi Vs Indonesia: Mancini Sukses di Eropa, Shin Tae-yong Berjaya di Asia

Mancini digaji selangit oleh Federasi Sepak Bola Arab Saudi.

AP Photo/Scott Heppell
Pelatih Roberto Mancini saat menangani Arab Saudi.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duel Arab Saudi kontra Indonesia pada laga pertama Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia menyajikan adu taktik dua pelatih kedua tim. Di belakang Arab Saudi ada Roberto Mancini, sementara Indonesia diarsiteki oleh Shin Tae-yong.

Baca Juga


Membandingkan keduanya tak sepenuhnya pas. Sebab, Mancini berkarier di Eropa, sementara Shin berkiprah di Asia. Mancini bergelimang trofi dalam kariernya sebagai pelatih. Namun Shin juga pernah merasakan podium tertinggi sebagai pelatih.

Mancini, akan berulang tahun ke-60 pada 27 November 2024, mulai melatih Arab Saudi sejak Agustus 2024. Sebelumnya, ia membesut timnas Italia selama lima tahun, mulai Mei 2018 sampai Agustus 2023.

Mancini sudah menangani Arab Saudi dalam 14 pertandingan. Di bawah arahannya, the Falcons mencatatlan enam kemenangan, tiga kali seri, dan lima kali kalah.

Di Arab Saudi, Mancini digaji selangit. Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) mengupah Mancini 25 juta euro (Rp 428 miliar) setahun, menurut laporan New York Times.

Dalam CV-nya, Mancini sudah meraih gelar juara Serie A bersama Inter Milan. Mancini juga juara Coppa Italia bersama Fiorentina, Lazio, dan Inter Milan. Di Inggris saat menukangi Manchester City, ia meraih trofi juara Liga Primer Inggris, Piala FA, dan Community Shield.

Sementara saat menangani Italia, Mancini juara Euro 2020. Namun prestasi ini tercoreng kegagalan membawa Italia ke Piala Dunia 2022.

Sementara Shin Tae-yong sudah menangani timnas Indonesia dalam 47 pertandingan sejak diperkenalkan kepada publik sebagai pelatih timnas Indonesia pada akhir Desember 2019. Dari jumlah itu, pelatih yang akan berulang tahun ke-54 pada 11 Oktober 2024, mendapatkan 24 kemenangan, 10 hasil imbang, dan 13 kekalahan.

Shin dilaporkan mendapatkan gaji...

Shin dilaporkan mendapatkan gaji 1 juta dolar AS (Rp 15,4 miliar) per tahun oleh PSSI. Ini masih ditambah fasilitas apartemen dan kendaraan. Namun di luar itu, popularitasnya membuat Shin mendapatkan pemasukan tak sedikit sebagai bintang iklan sejumlah produk di Indonesia, serta menjadi pembicara.

Dalam CV-nya, Shin menjuarai Piala FA Korea Selatan dan Liga Champions Asia saat melatih Seongnam Ilhwa Chunma. Ia juga yang menjadi pelatih Korea Selatan di Piala Dunia 2018, yang membuat namanya terkenal karena timnya berhasil mengalahkan Jerman.

Saat menangani timnas Indonesia, ia membawa Garuda lolos ke Piala Asia 2024 dan langsung menembus babak 16 besar. Saat ini, Indonesia juga sudah memastikan berlaga di Piala Asia 2017.

Ketika diminta menangani timnas U-23, ia mengantar Indonesia lolos ke semifinal Piala Asia U-23 di Qatar 2024. Dalam perjalanan ke empat besar, timnas u-23 mengalahkan Korea Selatan, negara asal Shin. Kekalahan itu membuat Korea Selatan gagal lolos ke Olimpiade Paris.

Indonesia saat in menempati ranking 133 FIFA, posisi terbaik sejak 2010. Saat itu Indonesia menempati peringkat 127 FIFA. Saat ia datang pada 2019, Indonesia berada di ranking 173.

Meski relatif sukses sebagai pelatih, Shin memuji Mancini setinggi langit. "Pelatih Mancini pelatih terbaik. Di bawah kepemimpinan dan bimbingan pelatih Mancini, tim terlihat lebih solid dan terorganisasi. Kami benar-benar berada di grup yang sulit di babak ketiga. Namun kami tidak akan pernah menyerah," kata Shin.

Sementara Mancini tak spesifik memuji Shin. Namun, ia mengatakan timnas Indonesia semakin berkembang belakangan ini.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler