Houthi Klaim Jatuhkan Pesawat Nirawak Milik Amerika di Yaman
Pasukan Houthi akan terus melancarkan serangan untuk mendukung Palestina.
REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Houthi mengeklaim telah menembak jatuh pesawat nirawak militer Amerika Serikat (AS) di Yaman, dalam serangan terbaru oleh kelompok tersebut. Houthi telah mengganggu perdagangan pengiriman melalui Selat Bab al-Mandeb yang krusial, yang memicu serangan AS.
Kelompok Yaman tersebut telah melakukan puluhan serangan terhadap kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan Israel sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina di tengah perang Israel yang telah berlangsung selama 11 bulan di Gaza, dikutip dari laman Aljazeera, Ahad (8/9/2024).
Juru Bicara Militer Kelompok Houthi, Yahya Saree mengatakan, dalam pesan video yang direkam sebelumnya yang dirilis pada Ahad (8/9/2024) pagi bahwa MQ-9 Reaper ditembak jatuh oleh pertahanan udara di Marib karena pesawat itu melakukan aktivitas permusuhan. Yahya Saree mengatakan, ini adalah pesawat nirawak kedelapan dari jenis ini yang ditembak jatuh sejak dimulainya perang di Gaza.
Houthi sejauh ini belum merilis rekaman pesawat serang dan pengintai yang jatuh yang menghabiskan biaya sekitar 30 juta Dolar AS. Drone canggih yang dapat terbang pada ketinggian hingga 15.240 meter (50.000 kaki) dan hingga 24 jam, telah diterbangkan oleh militer dan pasukan intelijen AS di Yaman selama bertahun-tahun. Itu termasuk selama bertahun-tahun perang saudara yang meletus setelah Houthi memberontak terhadap pemerintah pada akhir tahun 2014.
Pertempuran tersebut sebagian besar telah berakhir setelah gencatan senjata yang ditengahi PBB pada bulan Desember 2023.
Pasukan Houthi akan terus melancarkan serangan untuk mendukung Palestina dan sedang dalam proses memperkuat kemampuan pertahanan untuk menghadapi serangan udara gabungan yang terus berlanjut oleh AS dan Inggris di Yaman, menurut Yahya Saree.
Setelah video tersebut dirilis, saluran berita satelit Al Masirah yang dikelola Houthi melaporkan beberapa serangan yang dipimpin AS di dekat kota Ibb di selatan ibu kota Sanaa. Militer AS tidak segera menanggapi klaim serangan udara atau penembakan jatuh dronenya di Yaman.
Serangan terbaru di Yaman yang diklaim oleh militer AS terjadi pada Jumat lalu, ketika pasukannya mengatakan mereka menghancurkan pesawat nirawak yang diluncurkan Houthi dan sebuah kendaraan pendukung.
Pekan lalu, militer AS mengatakan Houthi menyerang dua kapal tanker minyak mentah, termasuk Amjad berbendera Saudi dan Blue Lagoon berbendera Panama di Laut Merah. Militer Amerika menyebut aksi Houthi sebagai tindakan terorisme yang sembrono.
Militer Houthi mengaku bertanggung jawab atas penargetan Blue Lagoon dengan beberapa rudal dan pesawat nirawak tetapi tidak menyebutkan kapal tanker Saudi. Amjad membawa sekitar dua juta barel minyak, menurut militer AS, yang tidak melaporkan adanya korban jiwa.
Pada akhir Agustus, Houthi merilis rekaman para pejuang yang menaiki kapal tanker minyak berbendera Yunani Sounion, dan meledakkan bahan peledak di kapal, yang telah memicu kekhawatiran akan bencana lingkungan. Kelompok Yaman, yang mendaratkan pesawat nirawak bermuatan bahan peledak di Tel Aviv pada bulan Juli yang menewaskan satu orang, mengatakan serangan mereka hanya akan berhenti ketika pembunuhan Israel di Gaza berhenti.
Lebih dari 40.000 warga Palestina telah terbunuh sejak Israel melancarkan perang yang menghancurkan pada tanggal 7 Oktober 2023.