Kucing adalah Hewan Jelmaan Jin? Begini Penjelasan Ulama Al-Azhar Mesir

Kucing tidak ada kaitannya dengan jelmaan jin

www.freepik.com
(ilustrasi) kucing. Kucing tidak ada kaitannya dengan jelmaan jin
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Jika dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW pernah menyebut bahwa anjing hitam adalah jelmaan jin, bagaimana dengan kucing. Apakah kucing juga termasuk salah satu hewan jelmaan jin?

Baca Juga


Dikutip dari Masrawy, Senin (8/9/2024), Dr Mabrouk Attia, seorang profesor hukum Islam di Universitas Al-Azhar Mesir, mengomentari kontroversi yang muncul selama beberapa hari terakhir mengenai hukum memelihara kucing di rumah, karena beberapa orang mengatakan bahwa jin mendiami kucing.

Profesor hukum Islam di Universitas Al-Azhar ini mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara jin dan kucing, dan mencatat bahwa jin ada di semua tempat, termasuk di Masjid Nabawi, sesuai dengan apa yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Mengenai hukum memelihara kucing, Attia menjelaskan bahwa tidak ada larangan untuk memelihara kucing di rumah-rumah, jika orang tersebut dapat merawatnya dan tidak membahayakan orang lain.

Atiyeh menambahkan dalam program “Kalam al-Nas” di MBC Mesir: Nabi Muhammad SAW berwudhu dengan air yang diminum kucing, untuk membuktikan bahwa air tersebut bersih dan tidak najis.

BACA JUGA: Heboh Kumpul Kebo di Mesir Dihalalkan Merujuk Abu Hanifah, Ini 7 Peringatan Al-Azhar

Dia merujuk kepada hadist Nabi SAW tentang kucing:

إنها ليست بنجس، إنها من الطوافين عليكم والطوافات

“Kucing itu tidak najis, ia termasuk hewan yang berkeliaran di antara kalian dan hewan yang berkeliaran di sekeliling kalian.”

Fakta...

Fakta jin

Perbincangan soal jin dan dunia mereka, seakan tak pernah ada habisnya. Penuh misteri. Ada banyak hal yang belum terungkap dan masih menyisakan tanda tanya besar.

Berbagai upaya di level akademik atau observasi langsung dilakukan demi menjawab segudang pertanyaan tentang bangsa jin dan hakikat mereka. 

Syekh Badruddin bin Abdullah as-Syibly dalam kitabnya berjudul ‘Ajaib wa Gharaib al-Jin, mengungkapkan fakta-fakta terkait bangsa Jin. Berikut ini tiga di antara fakta yang dibeberkan Syekh Badruddin:

1. Kapankah jin diciptakan? 

Syekh Badruddin mengutip pendapat tokoh salaf. Di antaranya Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia mengatakan Allah menciptakan jin 2000 tahun sebelum menciptakan Adam dan keturunannya. Jin didaulat tinggal dan mengurus bumi. Sedangkan para malaikat, menghuni langit dengan kualitas iman dan amal saleh yang jauh di atas bangsa Jin. 

2. Dari bahan apakah jin tercipta? 

Jika manusia tercipta dari sari pati tanah, bangsa jin tercipta dari api neraka. Menurut Qadi Abd al-Jabbar, argumentasi atas fakta ini sangat tekstual. Ini merujuk antara lain surah al-Hijr ayat ke-27 dan surat ar-Rahman ayat ke-15. Allah SWT berfirman: 

وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُومِ

"Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (QS Al-Hijr ayat ke-27). 

وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ

Dan Dia menciptakan jin dari nyala api. (QS ar-Rahman ayat ke-15)

Karena itulah, fisik jin sangat halus dan bahkan transparan tidak kasat mata. Mereka melihat manusia, tetapi manusia tak dapat mengindera mereka secara umum. 3. 

3. Jin mampu berubah wujud

Jin mempunyai kemampuan menjelma dan berubah wujud dalam bentuk makhluk nyata, seperti binatang, atau bahkan manusia. 

BACA JUGA: Lantas Benarkah Imam Abu Hanifah Halalkan Kumpul Kebo Seperti yang Heboh di Mesir?

Ini seperti yang pernah terjadi ketika jin dengan jenis setan menjelma menjadi Suraqah bin Malik bin Ja’syam lalu mendatangi kafir Quraisy, ketika mereka tengah bermusyawarah untuk terjun dalam Perang Badar. Peristiwa tersebut terekam dalam Alquran surat al-Anfal ayat ke-48. 

وَإِذْ زَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ وَقَالَ لَا غَالِبَ لَكُمُ الْيَوْمَ مِنَ النَّاسِ وَإِنِّي جَارٌ لَكُمْ ۖ فَلَمَّا تَرَاءَتِ الْفِئَتَانِ نَكَصَ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ وَقَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِنْكُمْ إِنِّي أَرَىٰ مَا لَا تَرَوْنَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ ۚ وَاللَّهُ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“Dan ketika setan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: "Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu". Tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat (berhadapan), setan itu balik ke belakang seraya berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah". Dan Allah sangat keras siksa-Nya.” 

4. Aktivitas jin...

 

4. Aktivitas jin hampir sama dengan manusia 

Aktivitas jin, pada dasarnya serupa dengan manusia. Mereka makan, minum, tidur, dan beranak-pinak. Kendati para ulama tidak satu pendapat, ihwal apa jenis makanan mereka. Ada yang mengatakan di antara makanan jin adalah segala hal yang tidak disembelih dengan asma Allah. 

Ada pula yang mengatakan menu favorit jin adalah tulang belulang. Berbeda dengan manusia, dan tuntunan yang diajarkan Rasulullah SAW, bangsa jin makan dan minum menggunakan tangan kiri. Sementara kita, umat Islam diajarkan menggunakan tangan kanan untuk kedua aktivitas tersebut.

Kesamaan tersebut bukan hanya soal kebutuhan biologis sehari-hari, tetapi soal aspek ritual, pada dasarnya bangsa jin juga mendapat perintah yang sama yaitu beribadah kepada Allah SWT, seperti manusia. Mereka juga mendapat perintah dan larangan.

قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآمَنَّا بِهِ ۖ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا

"(Yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami. Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan."(QS al-Jin [72]: 1-2).

5. Jin takut pada manusia  

Imam Mujahid bin Jabir pernah berpesan ketika seseorang melihat bangsa jin (setan, memedi, makhluk halus, dan lain-lain), janganlah lari tunggang langgang yang membuat diri sendiri trauma. “Tetapi hadapilah dia akan pergi sendiri,” pesannya.   

Infografis Apakah Amal Perbuatan Jin Dihitung Saat Kiamat? - (Republika.co.id)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler