NOC Indonesia Dukung Langkah PSSI untuk Timnas Indonesia

NOC Indonesia menilai PSSI sudah berada di jalur yang tepat untuk berprestasi.

Republika/Edwin Putranto
Pemain timnas Indonesia saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia melawan Australia di Stadion GBK, Senayan, Jakarta, Selasa (11/9/2024).
Rep: Fitriyanto Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia meraih hasil positif pada laga kedua babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024) malam. Menghadapi Australia yang berperingkat 24 dunia, timnas Indonesia berhasil menahan imbang lawannya dengan skor 0-0.

Baca Juga


Hasil ini tak lepas dari penampilan penjaga gawang naturalisasi Maarten Paes. Cucu wanita bernama Nel Appels-van Heyst yang lahir di Kediri, Jawa Timur itu bermain di klub MLS FC Dallas.

Pada pertandingan melawan Australia, Paes yang kini berusia 26 tahun itu tampil gemilang dengan banyak melakukan penyelematan. Bahkan, Paes yang menjadi benteng kokoh pertahanan Timnas Indonesia itu menjadi Man of the Match setelah membuat lima penyelamatan penting.

Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, yang menyaksikan perjuangan timnas Indonesia dari India usai menghadiri General Assembly Olympic Council Asia (OCA) ke-44, mengatakan bahwa hasil ini menandakan PSSI sedang berada di jalan yang tepat.

Okto melihat timnas Indonesia mampu memberikan permainan yang berbeda di tangan pelatih Shin Tae-yong. Menurutnya, PSSI sedang menjalani transformasi sepak bola guna mencapai prestasi timnas yang mendunia.

"PSSI on the right track dengan melakukan apa pun untuk membawa timnas ke level yang lebih tinggi lagi. Tidak hanya naturalisasi saja, tetapi pemain lokal seperti Rizky Ridho juga bisa menunjukkan performa yang bagus," kata Okto.

Okto berharap apa yang dilakukan PSSI selaku federasi sepak bola di Indonesia bisa terus meningkatkan level timnas Indonesia, termasuk untuk mengulang capaian lolos ke Olimpiade pada 1956 Melbourne. Terlebih, sepak bola merupakan salah satu olahraga favorit di Indonesia. PSSI juga sudah berdiri sebelum kemerdekaan, tepatnya pada 1930 melalui perkumpulan sepak bola lokal saat itu.

"Sejarah sepak bola Indonesia sudah begitu panjang. Bagi sebagian orang, sepak bola merupakan harga diri bangsa. Jadi, NOC Indonesia mendukung kerja PSSI agar level timnas bisa lebih tinggi dan berprestasi," tutur Okto.

Setelah melawan Australia, Skuad Garuda akan melakoni dua pertandingan tandang pada Oktober mendatang. Indonesia akan berhadapan dengan Bahrain dan China sebelum bermain dua kali di kandang pada November 2024 menghadapi Jepang dan Arab Saudi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler