Israel Bom Sekolah Gaza, 6 Anggota PBB Terbunuh Hingga Seorang Ibu Kehilangan 6 Anaknya

Serangan Israel meluluhlantakkan sekolah yang dijadikan tempat penampungan.

dok instagram palestine.pixel
Seorang pria Palestina memeluk jenazah anak lelaki yang syahid akibat kamp pengungsian dibom serangan udara Israel. Pada Sabtu, IDF melancarkan serangan udara atas kamp pengungsian Sekolah Amr bin Al-As di Gaza Utara.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Militer Israel mengebom sekolah al-Jaouni yang dioperasikan PBB di Gaza bagian tengah, Rabu (11/9/2024). Serangan itu menewaskan sedikitnya 18 orang. Para saksi mata mengatakan wanita dan anak-anak hancur berkeping-keping dalam serangan itu.

Baca Juga


Enam korban di antaranya adalah staf UNRWA, termasuk manajer tempat penampungan. Badan tersebut mengatakan itu adalah jumlah korban tewas tertinggi bagi stafnya dalam satu insiden dalam perang selama 11 bulan.

Sementara  itu, seorang wanita Palestina yang berlindung di sekolah yang dikelola PBB mengatakan serangan Israel menewaskan keenam anaknya.

"Apakah anak-anak ini teroris? Semoga Tuhan menghukum mereka. Israel menghancurkan rumah kami; membunuh dan membuat rakyat kami kelaparan; para wanita menjadi janda dan anak-anak menjadi yatim piatu," katanya kepada Aljazirah dalam sebuah kesaksian video.

"Enam anak, termasuk bayi kembar. Kejahatan apa, kesalahan apa yang dilakukan anak-anak tak berdosa itu?"

Aljazirah melaporkan tingkat kerusakan hebat  di tempat penampungan yang dikelola PBB. Lubang-lubang besar di dinding dan orang-orang mencari apa pun yang dapat mereka selamatkan setelah Israel menghancurkan lokasi berlindung itu. 

Skala kerusakannya belum pernah terjadi sebelumnya dan bau darah tercium di mana-mana. Tumpukan puing dan tanah menutupi seluruh area ini.

"Serangan itu dilakukan oleh jet tempur Israel, dan kita dapat melihat di sini pecahan rudal yang digunakan untuk menyerang pusat evakuasi ini," demikian laporan Aljazirah

Para saksi telah mengonfirmasi bahwa pusat evakuasi ini diserang pada saat orang-orang sedang menunggu makanan.

Tentara Israel telah menyerang pusat-pusat evakuasi dalam beberapa bulan terakhir dengan ritme yang sangat intensif. Serangan ini telah dilakukan di area yang harus dilindungi berdasarkan hukum internasional.

Orang-orang telah mencari tempat yang aman di sini, tetapi militer Israel telah menghancurkan tempat aman itu dan tidak dapat dipulihkan dengan mudah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler