Mukjizat Makanan Rasulullah, Hanya Satu Periuk Bisa untuk Tiga Ratus Orang

Nabi meletakkan tangannya kepada bubur tersebut.

dok publicdomainpictures
ILUSTRASI Rasulullah SAW.
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, Ulama dan Cendikiawan asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi mengungkapkan sejumlah contoh dari mukjizat Nabi SAW yang terkait dengan keberkahan makanan yang diriwayatkan secara shahih dan kuat serta mutawatir secara maknawi. 

Baca Juga


Dalam buku berjudul Kumpulan Mukjizat Nabi Muhammad SAW terbitan Risalah Nur Press halaman 76-78, Said Nursi menjelaskan, enam penulis kitab hadis shahih, terutama Bukhari dan Muslim, sepakat dengan kesahihan hadis Anas bin Malik yang berbunyi: 

“Nabi SAW menjadi pengantin baru dengan Zainab. Maka ibuku, Ummu Sulaim, mengambil kurma, minyak samin, dan keju. Kemudian ia membuat haisah (semacam bubur) dan meletakkannya di periuk. 

Lalu ia berkata, ‘Wahai Anas, Bawalah makanan ini kepada Rasulullah! Katakan, “Ibuku sengaja membuatnya untukmu. Dia juga mengirim salam dan meminta maaf karena makanannya hanya sedikit.” 

Akupun pergi dan menyampaikan pesan ibuku. Nabi SAW bersabda, ‘Letakkanlah! Lalu undang fulan, fulan, dan fulan.’ Beliau menyebut sejumlah orang. ‘Undanglah siapa saja yang kau jumpai!’ ujar beliau. 

Maka, aku segera mengundang nama-nama yang beliau sebut berikut setiap orang yang kujumpai. Ketika kembali, rumah itu sudah penuh.” Ada yang bertanya kepada Anas, “Berapa jumlah kalian ketika itu?” Anas menjawab, “Sekitar 300 orang.”

 

 

Nabi meletakkan tangannya pada bubur tersebut..Baca halaman selanjutnya..

“Aku melihat Nabi SAW meletakkan tangannya pada bubur tadi dan mengucap sesuatu seperti yang Allah kehendaki. Setelah itu, beliau memanggil sepuluh orang sepuluh orang untuk makan darinya. Beliau berkata kepada mereka, ‘Sebutlah nama Allah dan hendaknya setiap orang memakan yang dekat dengannya.’ Merekapun makan sampai kenyang. 

Sekelompok orang keluar dan sekelompok lainnya masuk sampai semuanya makan. Sesudah itu, Rasulullah berkata kepadaku, ‘Wahai Anas, angkatlah!’ Saat kuangkat, aku tidak mengetahui apakah lebih banyak ketika kuletakkan atau ketika kuangkat.” (HR Bukhari) 

Selain itu, Said Nursi juga mengungkapkan bahwa Nabi SAW bertamu ke rumah Abu Ayyub al-Anshari. Suatu hari Abu Ayyub membuat makanan secukupnya untuk Rasul SAW dan Abu Bakar RA. Lalu Nabi SAW berkata kepadanya:

“Panggillah 30 orang pembesar kaum Anshar!” Ia pun memanggil mereka. Maka, mereka makan sampai selesai. Setelah itu Nabi SAW bersabda: 

“Panggillah 60 orang!” Kondisinya sama seperti sebelumnya. Beliau kembali bersabda, “Panggillah 70 orang!” Maka mereka makan sampai selesai. Begitu keluar, setiap orang dari mereka masuk Islam dan berbaiat. Abu Ayyub berkata, “Yang memakan makananku sekitar 180 orang.” (HR ath-Thabrani) 


Selanjutnya, mukjizat Rasulullah juga dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Salamah ibn al-Akwa’, Abu Hurairah, Umar ibn al-Khattab, dan Abu Amrah al-Anshari RA. Mereka menyebutkan bahwa pasukan Islam kelaparan dalam suatu peperangan. Beberapa orang di antarannya mendatangi Rasulullah SAW. 

Ketika itu Nabi SAW meminta sisa perbekalan yang ada. Kemudian seseorang datang dengan membawa dua genggam makanan atau lebih. Yang paling banyak membawa satu gantang kurma. Semuanya dikumpulkan di atas tikar kulit.

Salamah berkata, “Aku menaksir banyaknya. Ia hanya seperti kambing yang sedang duduk. Lalu Nabi memanggil orang untuk membawa wadah mereka. Tidak ada satupun pasukan kecuali wadahnya terisi penuh. Sisanya sebanyak yang pertama atau lebih.” Dalam riwayat lain disebutkan bahwa, “Andaikan penduduk bumi datang, pasti masih cukup untuk mereka.” (HR Bukhari). 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler