Kapankah Rasulullah Lahir?

Ada yang menyebut, Rasulullah SAW lahir 15 tahun sebelum penyerangan pasukan gajah.

dok publicdomainpictures
ILUSTRASI Rasulullah SAW.
Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sang Khatam al-anbiya wa mursalin (Penutup para nabi dan rasul), Nabi Muhammad SAW, adalah putra pasangan Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahab. Ayahnya, yang wafat tatkala beliau masih dalam kandungan, merupakan keturunan Bani Hasyim. Adapun ibundanya dikenal sebagai penghulu wanita Bani Zuhrah.

Baca Juga


Para sejarawan pada umumnya mengaitkan mawlidu an-Nabiy atau kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan peristiwa penyerangan yang dilakukan pasukan bergajah terhadap Ka’bah di Makkah. Masyarakat Arab menyebut momen invasi itu sebagai Tahun Gajah—yang bertepatan dengan 570 Masehi. Alquran mengabadikan kegagalan bala tentara Abrahah itu dalam surah ke-105, al-Fiil.

BACA JUGA: Anjuran Berbahagia di Hari Kelahiran Nabi Muhammad dan Siksaan Abu Lahab

Seorang sahabat Nabi SAW, Abdullah bin Abbas menyatakan bahwa Rasulullah SAW lahir pada Tahun Gajah. Namun, seperti diungkapkan Husain Haekal dalam Hayat Muhammad, muncul pernyataan-pernyataan lain.

Menurut beberapa sumber sejarah, beliau telah lahir 15 tahun sebelum penyerangan Abrahah. Ada pula yang menyebut, Rasul SAW lahir 30 atau 70 tahun sesudah peristiwa historis itu.

Ragam pendapat juga berkelindan perihal bulan lahirnya al-Musthafa. Sebagian besar pakar sirah mengatakan, beliau lahir pada bulan Rabiul Awal. Ada pula yang berkata, bulannya adalah Muharram. Beberapa memandang, Rasul SAW dilahirkan pada Safar, Rajab, atau Ramadhan.

Perbedaan pandangan pun terjadi mengenai hari kelahiran beliau. Ada yang berkata, waktunya adalah malam kedua Rabiul Awal. Ada pula yang mengatakan, malam kedelapan atau kesembilan bulan yang sama.

Bagaimanapun, kebanyakan sejarawan berpegang pada pernyataan, Nabi SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah. Di antara mereka yang menyepakati hal itu adalah Ibnu Ishaq, salah seorang penulis sirah nabawiyyah terawal.

Syekh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri dalam Sirah Nabawiyah menuturkan berbagai riwayat tentang kejadian-kejadian luar biasa menjelang kelahiran Rasulullah SAW. Ibnu Sa'd meriwayatkan, Aminah binti Wahab, yakni ibunda Nabi SAW berkata, “Setelah bayiku keluar, aku melihat ada cahaya yang keluar, menyinari istana-istana di Syam.”

Adapun al-Arbadh bin Sariyah meriwayatkan, tiga peristiwa berlangsung tepat ketika Rasul SAW lahir. Pertama, runtuhnya pilar istana Kisra, raja Persia. Kedua, padamnya api sesembahan kaum Majusi Persia, padahal api itu telah menyala terus-menerus selama lebih dari seribu tahun. Terakhir, amblesnya beberapa gereja di sekitar Buhairah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler