AS-Indonesia Berkolaborasi Latih Petugas Kesehatan di Papua

Kemitraan ini untuk meningkatkan surveilans kesehatan masyarakat.

ANTARA/Olha Mulalinda
Petugas medis memeriksa tekanan darah seorang warga pada kegiatan pengobatan massal gratis di Kampus STIKES Papua, Kota Sorong, Papua Barat, Sabtu (27/8/2022).
Rep: Lintar Satria Red: Satria K Yudha

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Indonesia  memberi pelatihan manajemen wabah penyakit ke lebih dari 18 petugas surveilans penyakit dari 13 kabupaten di enam provinsi Papua. Pelatih ahli dari Kementerian Kesehatan dan SAFETYNET, mitra pelaksana CDC, berfokus meningkatkan kapasitas peserta dalam surveilans penyakit dan manajemen wabah.


Pelatihan yang berlangsung dari pada 18-20 September ini membantu petugas surveilans meningkatkan kemampuan pengumpulan data serta memahami dan merespons penyakit dan faktor risiko di Papua.

Petugas surveilans belajar merancang dan menerapkan manajemen data kesehatan masyarakat dan strategi pengendalian penyakit yang lebih efektif dan terarah untuk meningkatkan kesehatan komunitas di seluruh wilayah.

“Dengan membekali petugas surveilans penyakit dengan keterampilan terbaru dalam respons wabah dan manajemen data, kami tidak hanya melatih individu – kami memperkuat komunitas,” kata Direktur Negara CDC untuk Indonesia Rebecca Merrill dalam siaran pers CDC AS, Senin (23/9/2024).

Merrill mengatakan para petugas surveilans adalah penjaga garis depan terhadap ancaman kesehatan masyarakat. Mereka mengubah data menjadi tindakan untuk respons yang lebih cepat.  "Peningkatan kemampuan mereka akan meningkatkan kesehatan dan membangun ketahanan di daerah yang paling membutuhkannya," kata Merrill.

Salah satu peserta pelatihan, Chita Septiawati dari program Penyakit Menular Baru Kementerian Kesehatan mengatakan ia senang mengikuti pelatihan ini karena peserta dari seluruh Papua belajar dengan antusias dan semangat. Ia berharap pelatihan ini menjadi sumber yang berharga bagi tim surveilans di Papua.

Pada Mei 2024, Amerika Serikat dan Indonesia memperpanjang Nota Kesepahaman (MoU) selama lima tahun tentang kerja sama kesehatan, meningkatkan kerja sama melalui peningkatan penelitian dan kolaborasi teknis, investasi dalam pengembangan sumber daya manusia, dan memperkuat kerja dalam kesiapsiagaan, pencegahan dan respons pandemi.

Kemitraan AS-Indonesia di bidang kesehatan masyarakat terus berkembang dan mendalam setelah lebih dari 50 tahun kolaborasi yang melibatkan lembaga-lembaga AS seperti CDC.

Kolaborasi yang berkelanjutan antara CDC dan Kementerian Kesehatan telah fokus pada area kritis infrastruktur kesehatan masyarakat dan pembangunan kapasitas di seluruh Indonesia. Di jantung kemitraan ini adalah inisiatif yang didedikasikan untuk memperkuat komponen kunci sistem kesehatan masyarakat Indonesia.

Kemitraan ini untuk meningkatkan surveilans kesehatan masyarakat, memperkuat kemampuan respons darurat, meningkatkan sistem laboratorium, mengembangkan tenaga kesehatan yang terampil, dan memperluas cakupan imunisasi di seluruh wilayah Indonesia.

Kementerian Kesehatan dan CDC menjaga kemitraan ini berdasarkan tujuan bersama untuk menghentikan wabah di sumbernya dan mendorong komunitas yang lebih sehat di seluruh provinsi Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler