Sektor Energi Pimpin Penguatan IHSG

IHSG ditutup menguat 114,19 poin atau 1,52 persen ke posisi 7.642,12.

Republika/Prayogi
Pekerja berada didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/1/2024). Pada perdagangan perdana di tahun 2024 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka mengalami penurunan sebesar 0,14 persen atau 5,4 poin ke level 7.266.
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (1/10/2024) sore, ditutup menguat dipimpin oleh saham- saham sektor energi. IHSG ditutup menguat 114,19 poin atau 1,52 persen ke posisi 7.642,12. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 14,44 poin atau 1,54 persen ke posisi 953,36.

Baca Juga


“Pelaku pasar mencerna rilis data Tankan Survey kuartal III 2024 oleh Bank of Japan (BOJ) yang memperlihatkan optimisme di kalangan perusahaan raksasa manufaktur Jepang berada di level 13, tidak berubah dari pencapaian di kuartal II 2024 dan sesuai dengan ekspektasi pasar," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Sementara itu, optimisme di kalangan perusahaan raksasa nonmanufaktur di Jepang naik tipis ke level 34 di kuartal III 2024 dari level 33 di kuartal II 2024 dan lebih baik dari ekspektasi pasar yang ada di level 32.

Investor juga mencerna rilis data Tingkat Pengangguran Jepang yang turun menjadi 2.l,5 persen pada Agustus dari 2,7 persen pada Juli dan lebih rendah dari ramalan pasar 2,6 persen

Berbicara di acara konferensi tahunan yang di selenggarakan oleh The National Association for Business Economics di Nashville, ketua bank sentral AS (Federal Reserve) Jerome Powell mengekspresikan keyakinan dirinya atas prospek ekonomi AS.

Powell mengatakan akan ada pemangkasan suku bunga lanjutan namun Federal Reserve tidak dalam kondisi terburu-buru untuk menurunkan suku bunga secara agresif.

Powell melihat ada dua kali lagi pemangkasan suku bunga di tahun ini dengan total pemangkasan sebesar 50 bps dengan catatan kinerja ekonomi AS sesuai dengan ekspektasi Federal Reserve.

Pelaku pasar di bursa berjangka melihat 35 persen peluang penurunan suku bunga sebesar 50 bps di bulan November, turun dari 37 persen sebelum pidato Powell dan 53 persen di hari Jumat lalu.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 2,5 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor properti yang masing- masing naik sebesar 2,19 persen dan 1,01 persen.

Sedangkan, satu sektor terkoreksi yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 0,16 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PMMP, LABA, BUMI, BIPI dan BESS Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni KIOS, LEAD, OPMS, PTMP dan BFIN

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.191.796 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,94 miliar lembar saham senilai Rp41,20 triliun. Sebanyak 310 saham naik 258 saham menurun, dan 228 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 707,79 poin atau 1,87 persen ke 38.627,39, dan indeks Strait Times melemah 0,59 poin atau 0,02 persen ke 3.584,69.

Sementara itu, indeks Hang Seng (Hong Kong) dan indeks Shanghai (China) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler