FIFA Gagalkan Malaysia Naturalisasi Mats Deijl, Netizen Negeri Jiran Malah Cibir Indonesia

Mats Deijl tidak memenuhi syarat untuk dinaturalisasi oleh timnas Malaysia.

Tangkapan Layar
Malaysia gagal naturalisasi pemain Belanda Mats Deijl.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gagalnya Malaysia mendapat pemain naturalisasi asal Beland Mats Deijl menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Warganet Malaysia dan Indonesia pun berbalas sindir di X.

Baca Juga


"Betul IQ orang indon ni level bawahan," ujar seorang warganet.

"Thanks indog for make malaysia famous. Comment moreee.. Ratib sama2 yukk malaysia malaysia malaysia malaysiaaa," tulis netizen lainnya.

Netizen Malaysia lainnya tetap mendukung tim berjuluk Harimau Malaya untuk maju. "Aku tak kisah Mats Deijl tak melepasi syarat kelayakan untuk sertai skuad harimau malaya, aku tetap sokong malaysia, yang terpenting bagi aku ketika piala Asia lalu. Malaysia berjaya mengikat Korea 3-3, perlawanan itu akan aku ingat sampai bila bila masa," tulis akun @TxtMGT.

Sementara warganet RI menyindir netizen Malaysia yang mencibir langkah Indonesia melakukan naturalisasi. Apalagi sebelumnya sejumlah pendukung Malaysia mengkritik langkah PSSI. 

"Udah hina2 Indonesia karena banyak pemain heritage (sesuai aturan FIFA semua), ujungnya mau tiru2 juga karena gak tahan kena semprot balik, eh taunya GAGAL juga prosesnya karena TIDAK SESUAI ATURAN 🤣🤣🤣🤣 MALINGsia MALINGdesh nasibmu kasihan deh," tulis netizen .

Nasib tak mujur dialami oleh timnas Malaysia. Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) menginformasikan bahwa Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah memastikan pemain klub Go Ahead Eagles asal Belanda, Mats Deijl belum lolos persyaratan kelayakan untuk bergabung dengan skuad Harimau Malaya.

Pasalnya, berdasarkan dokumen yang terlampir, diketahui bahwa pemain berusia 27 tahun itu hanya memiliki darah Malaysia melalui nenek moyangnya. Deijl tidak melalui kakek dan neneknya sebagaimana diatur dalam ketentuan FIFA.

Sebelumnya, pemain tersebut sudah menunjukkan ketertarikan untuk mewakili timnas Malaysia dan FAM telah mendapat informasi bahwa pemain tersebut memiliki darah Malaysia.

Dengan demikian FAM sejak 27 Juni 2024 sudah bisa menghubungi pihak klub, agen, dan sang pemain sendiri secara resmi untuk membicarakan kelayakannya bermain bersama timnas Malaysia.

Dari hasil diskusi tersebut, pemain itu telah memberikan dokumen terkait silsilah keluarganya yang menunjukkan bahwa ia memiliki hubungan dengan negara Malaysia termasuk akta kelahiran, ayah, kakeknya (dari pihak ayah) serta konfirmasinya dari kelahiran leluhurnya.

Berdasarkan ulasan, pemain ini memiliki darah Malaysia melalui nenek moyang (ibu dari kakek pemain) yang lahir di Singapura pada 24 Juni 1893. Singapura saat itu merupakan bagian dari Malaya.

Merujuk pada Pasal 8 Peraturan yang Mengatur Penerapan Statuta FIFA terkait kelayakan mewakili tim nasional, (Regulations Governing The Application Of The Statutes), setiap pemain dapat mewakili suatu negara jika pemain tersebut memenuhi syarat-syarat berikut.

Pertama, pemain tersebut lahir di negara tersebut; atau kedua, ibu dan ayah pemain lahir di negara tersebut; atau ketiga, kakek dan nenek pemain lahir di negara tersebut; atau keempat, pemain tersebut tinggal di negara tersebut selama lebih dari lima tahun.

Untuk mendapatkan konfirmasi resmi mengenai kelayakan pemain tersebut, FAM pada tanggal 23 September 2024 mengirimkan surat kepada FIFA untuk meminta pendapat FIFA mengenai status pemain tersebut yang ingin mewakili Malaysia melalui darah leluhurnya (ibu dan kakek pemain. ).

FIFA melalui surat tertanggal 25 September 2024 telah mengirimkan tanggapan mengenai hal ini dan menginformasikan bahwa: “Sayangnya, kewarganegaraan pemain selain kakek dan neneknya (yaitu kakek buyut atau keturunan tersembunyi dari pemain) tidak memberikan kemungkinan kepada Pemain untuk menjadi memenuhi syarat untuk mewakili tim perwakilan asosiasi Anda, karena daftar yang ditetapkan dalam pasal 1 c) RGAS sudah lengkap."

Berdasarkan jawaban FIFA, FAM menegaskan bahwa pemain tersebut tidak bisa mewakili timnas Malaysia karena darah Malaysianya berasal dari nenek moyangnya (ibu pemain hingga kakek pemain) dan tidak setingkat dengan kakek atau nenek pemain sebagaimana ketentuan. oleh FIFA.

Namun FAM tetap berterima kasih kepada pemain tersebut atas minat dan tekad yang ditunjukkannya untuk mewakili timnas Malaysia, namun hal itu tidak bisa diwujudkan.

Sebagai informasi, FAM juga telah melakukan kontak dengan beberapa pemain lain seperti yang disarankan atau dipublikasikan di platform media sosial, namun sejauh ini belum ada hasil positif, apalagi dari segi legitimasi pemain berdarah Malaysia tersebut melebihi syarat yang ditetapkan FIFA

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler