Relawan AAJ Jelaskan Alasan Pasang Baliho Jokowi Guru Bangsa di Colomadu

Terima kasih, Pak Jokowi dan Bu Iriana teruslah menjadi guru bangsa, doa kami selalu.

Republika.co.id
Baliho memuat Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana di Jalan Adi Sucipto, Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/Rizky Suryarandika Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Relawan Alap-Alap Jokowi (AAJ) memasang baliho bergambar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana di Jalan Adi Sucipto, Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah Pantauan Republika.co.id di lokasi, baliho tersebut memuat Jokowi mengenakan pakaian resmi berupa jas dan peci. Sedangkan Iriana memakai kebaya berwarna biru.

Baca Juga


"Terima kasih, Pak Jokowi dan Bu Iriana teruslah menjadi guru bangsa, doa kami selalu," tulis baliho tersebut dilihat Republika.co.id di lokasi pada Jumat.

Ketua Umum Jaringan Relawan AAJ Muhammad Isnaini mengatakan, pemasangan baliho tersebut dilakukan oleh para relawan. Menurut dia, pemasangan itu adalah bentuk hormat AAJ atas pengabdian Jokowi selama menjabat presiden 10 tahun.

"Naik per 1 Oktober kemarin. Ada rasa bangga dan kami di AAJ merasa terhormat bisa menjadi relawan Beliau. AAJ bisa sampai sekarang karena nama besar Pak Jokowi. Ini juga salah satu manifestasi bahwa sebagai orang Timur, kita jaga adab. Atas pengabdian selama 10 tahun memimpin negeri ini," kata Isnaini kepada awak media, Jumat.

Isnaini menjelaskan, baliho tersebut sengaja dipasang di sejumlah daerah. "Kami mengukur kekuatan dan kami juga harus tahu diri. Tetapi di beberapa daerah, relawan kami mencetak sendiri meski hanya dipancang dengan bambu. Kami serahkan ke mereka masing-masing bagaimana menyikapinya. Karena di AAJ itu hubungan internal mengedepankan kesetaraan egaliter," katanya.

Menurut dia, selama pengabdian Jokowi sebagai presiden, Indonesia berhasil menjadi sorotan dan diperhitungkan di tingkat internasional. Dia menyebut, sosok Jokowi dan istrinya perlu diteladani oleh masyarakat luas.

"Terserah orang mau bilang apa, tapi bagi kami, Pak Jokowi dan Bu Iriana ini teladan. Bagaimana dalam kurun waktu sangat singkat setelah setengah abad bangsa ini ada semacam kemandegan, melesat menjelma menjadi bangsa yang diperhitungkan dunia internasional. Fantastis dan fenomenal," ujar Isnaini.

Jokowi minta maaf...

 

Presiden Jokowi dalam beberapa kesempatan terakhir kala kunjungan ke daerah, mengucapkan permintaan maaf ketika menemui masyarakat. Tindakan itu diklaim sebagai bentuk kerendahan hati. 
 
Deputi Protokol dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana menjelaskan, Presiden Jokowi memang tak bisa sempurna selama mengemban amanah sebagai RI 1. Karena itu, kadang kala Jokowi sebagai manusia punya kesalahan. 
 
"Presiden Joko Widodo telah menunjukkan sikap kerendahan hati dan keberanian untuk meminta maaf secara langsung atas kekurangsempurnaan selama masa jabatannya," kata Yusuf kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
 
 
Yusuf menyebut, serangkaian permohonan maaf itu menunjukkan keseriusan Jokowi dalam refleksi atas kebijakan yang sudah dilakukan. Dia mengeklaim, tindakan bosnya itu tergolong sebagai sikap kenegarawanan. 
 
"Ini merupakan sikap yang menunjukkan integritas, kenegarawanan, dan kepedulian yang mendalam terhadap tanggung jawab yang diemban sebagai kepala negara," ucap Yusuf.
 
Yusuf meyakini, permintaan maaf Jokowi kepada publik pun termasuk menunjukan rasa empati. Yusuf menganggap, hal itu ialah bentuk komitmen Jokowi yang transparansi dan akuntabilitas dalam 10 tahun kepemimpinannya.
 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler