Wapres Minta Jepang Akui Kemerdekaan Palestina

Wapres menyebut solusi dua negara bisa menjadi solusi untuk Palestina.

BPMI Setwapres
Wapres Maruf Amin saat di KTT ASEAN ke-44 dan ke-45 di Laos, Rabu (9/10/2024).
Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Muhammad Hafil dari Vientiane, Laos

Baca Juga


Saat menghadiri KTT Ke-27 ASEAN-Jepang yang berlangsung di National Convention Centre (NCC) Vientiane, Laos, Kamis (10/10/2024), Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin meminta Jepang untuk mengakui kemerdekaan Palestina. 

“Indonesia berharap Jepang dapat mempertimbangkan pengakuan terhadap Negara Palestina demi mewujudkan perdamaian dan tercapainya Solusi Dua Negara,” pungkas Wapres. 

Sementara, Wapres mengajak anggota ASEAN untuk memperkuat kemitraan strategis ASEAN-Jepang yang bermanfaat bagi masyarakat dan berorientasi ke masa depan.

"Kemitraan ASEAN-Jepang telah berkontribusi kepada perdamaian dan stabilitas, serta mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan. Ke depan, kemitraan ASEAN-Jepang harus diarahkan berorientasi ke masa depan", ujar Wapres.

Lebih jauh, Wapres menyampaikan tiga fokus area kerja sama ASEAN-Jepang.

“Pertama, mempromosikan ekonomi hijau,” tuturnya

Wapres mengatakan, dukungan Jepang sangat penting untuk mempercepat transisi energi di kawasan, khususnya melalui mekanisme pembiayaan inovatif dan transfer teknologi rendah karbon.

“Saya harapkan Pertemuan Tingkat Tinggi ke-2 Komunitas Emisi Nol Asia (AZEC) semakin menguatkan kolaborasi untuk mempercepat transisi energi di kawasan,” ujarnya.

Yang kedua, Wapres mendorong percepatan transformasi ekonomi digital.

“Potensi ekonomi digital yang besar harus dimanfaatkan dengan baik termasuk melalui dukungan Jepang terhadap Perjanjian Kerangka Kerja Ekonomi Digital (DEFA).” Terangnya.

Wapres juga menambahkan, kerja sama di bidang teknologi masa depan, seperti kecerdasan buatan dan penerapan Masyarakat 5.0, dapat dimajukan.

Yang ketiga, Wapres mengajak untuk menjaga perdamaian dan stabilitas.

"Kemitraan ASEAN-Jepang harus dapat menjadi penggerak stabilitas dan perdamaian kawasan serta penerapan hukum internasional secara konsisten, paparnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler