10 Mukjizat Sains Alquran yang Membuka Mata Para Ilmuwan Dunia
Alquran memuat unsur isyarat ilmiah tentang sains
REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO — Rektor Universitas Al-Azhar Kairo Mesir Prof Salamah Dawud, menekankan bahwa Alquran mengandung banyak keajaiban ilmiah yang meneguhkan kebesaran Sang Pencipta, dan keajaiban-keajaiban tersebut telah memukau para ilmuwan di berbagai bidang.
“Aspek-aspek kemukjizatan Alquran sangat banyak, termasuk mukjizat wahyu, pengungkapan hal-hal yang gaib, mukjizat numerik, serta mukjizat hukum dan ilmiah,” ujar Syekh Salamah, sebagaimana dikutip Masrawy, Selasa (15/10/2024).
BACA JUGA: Jika Benar-benar Berdiri, Ini Negara 'Islam' Pertama yang Halalkan Alkohol dan Bela Israel
Mukjizat ilmiah adalah tanda zaman, katanya, karena ilmu pengetahuan maju dengan kecepatan yang menakjubkan, mendorong beberapa orang untuk menganggap ilmu pengetahuan sebagai tuhan, menolak untuk mengakui apa pun kecuali apa yang dibuktikan oleh laboratorium dan eksperimen.
Dia menjelaskan, berikut ini 10 keajaiban ilmiah dalam Alquran yang paling menonjol:
Pertama, pergerakan gunung-gunung
وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ ۚ صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ ۚ إِنَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَفْعَلُونَ
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Mahamengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS an-Naml ayat 88). Ayat ini berbicara tentang pergerakan gunung yang tidak pernah terlihat kasat mata.
Kedua, kegelapan di lautan
أَوْ كَظُلُمَاتٍ فِي بَحْرٍ لُجِّيٍّ يَغْشَاهُ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ سَحَابٌ ۚ ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَا أَخْرَجَ يَدَهُ لَمْ يَكَدْ يَرَاهَا ۗ وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُورًا فَمَا لَهُ مِنْ نُورٍ
“Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.” (QS an-Nur ayat 40). Ayat ini merujuk pada fenomena ilmiah yang berkaitan dengan kegelapan di kedalaman laut.
Ketiga, embrio di dalam rahim. Tahapan perkembangan embrio disebutkan dalam Alquran sesuai dengan ilmu pengetahuan modern.
ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ
“Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).” (QS al-Muminun: 14)
Keempat, siklus air. Alquran menyebutkan siklus air dalam firman-Nya:
وَهُوَ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۚ وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً طَهُورًا
“Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih.” (QS al-Furqan: 48).
Kelima, ledakan besar. Sebuah referensi tentang awal mula alam semesta, Alquran menyebutkan sebagai berikut:
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS al-Anbiya 30).
Keenam, lautan dan pegunungan. Ayat-ayat yang merujuk pada keberadaan lautan dan gunung dalam keseimbangan bumi.
Ketujuh, Langit dan bumi. Hal ini tergambar dalam firman-Nya:
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ
“Dan kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup.” (QS al-Anbiya 30), menyoroti pentingnya air dalam kehidupan.
Kedelapan, pertanian. Berbicara tentang pertanian sebagaimana tersirat dalam firman Allah SWT berikut:
أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَحْرُثُونَ “Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam.” (QS al-Waqiah 63),
Kesembilan, ayat-ayat yang berkaitan dengan penyakit dan penyembuhan, yang mencerminkan kemajuan dalam ilmu kedokteran.
BACA JUGA: Dampak Fatal Serangan Rudal Iran ke Israel Terbongkar, Total Kerugiannya Fantastis
Kesepuluh, perubahan iklim. Referensi tentang musim dan perubahan iklim dalam ayat-ayat tersebut.
Syekh Usamah menekankan perlunya meningkatkan kesadaran akan pentingnya penelitian ilmiah dalam memahami Alquran, menekankan bahwa Al-Azhar akan selalu menjadi mercusuar sains dan pengetahuan, menyoroti peran universitas dalam mempromosikan keajaiban ilmiah dalam studi akademis.