Ditinggal Pemiliknya, Rumah Warga di Kuningan Ludes Dilalap Api
Penyebab kebakaran diduga dari konsleting listrik
REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN--Sebuah rumah milik warga di Dusun Kaler, RT 09 RW 03, Desa Pasayangan, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Kuningan, ludes terbakar. Pemilik rumah menanggung kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Kepala UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan, Andri Arga Kusumah menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat pemilik rumah, Ade (45), sedang berkunjung ke rumah kerabatnya di desa lain, Selasa (15/10/2024) pukul 19.50 WIB.
Andri mengatakan, kebakaran itu pertama kali diketahui oleh warga setempat yang melihat ada kepulan asap yang disertai api dari atap rumah Ade. Saat dicek, ternyata bagian rumah milik Ade sudah terbakar dan api berkobar.
Mengetahui hal itu, saksi segera melaporkan kejadian kebakaran rumah tersebut ke UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan. Selain itu, bersama warga lainnya, mereka berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.
Petugas pemadam kebakaran yang menerima laporan itu segera meluncur menggunakan dua kendaraan pemadam. Mereka juga langsung melakukan pemadaman dengan menyemprotkan 14 ribu liter air. Upaya pemadaman sempat terhambat karena lokasi kebakaran berada di area pemukimannpadat penduduk. Selain itu, sumber air cukup jauh dari lokasi kebakaran. ‘’Api akhirnya dapat dipadamkan pada pukul 21.30 WIB atau setelah pemadaman selama satu jam,’’ kata Andri.
Setelah api dinyatakan padam, petugas kemudian melakukan pengumpulan data dan pemeriksaan saksi-saksi untuk mengungkap penyebab kebakaran. ‘’Penyebab kebakaran diduga dari konsleting listrik,’’ kata Andri.
Andri menyebutkan, dari bangunan rumah seluas 140 meter persegi, yang terbakar juga seluas 140 meter persegi. Selain itu, isi rumah seperti perabot dan surat-surat berharga juga ludes dilalap api. ‘’Total kerugian sekitar Rp 364 juta,’’ kata Andri.
Andri pun mengimbau warga untuk mewaspadai setiap potensi terjadinya kebakaran. Salah satunya yang diakibatkan dari listrik, tungku, gas, pembakaran sampah dan lainnya. ‘’Hindari penggunaan colokan yang menumpuk. Selain itu, harus gunakan kabel listrik yang standar dan lampu listrik yang ber-SNI untuk menghindari terjadinya konsleting listrik,’’ kata Andri.