Ini Pemicu Gempa Pangandaran Magnitudo 5 Menurut BMKG
Getaran gempa bumi dirasakan hingga ke Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan gempa bumi magnitudo 5 di Pangandaran terjadi dipicu intraslab lempeng Indo-Australia. Getaran gempa bumi dirasakan hingga ke Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa bumi magnitudo 5 terjadi sekitar pukul 19.43 WIB, Selasa (22/10/2024). Titik gempa berada di laut pada jarak 25 kilometer barat daya Kabupaten Pangandaran dengan kedalaman 69 kilometer.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia atau intraslab," ucap dia melalui keterangan resmi yang diterima.
Daryono melanjutkan hasil analisis gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik atau oblique thrust. Hingga larut, tidak terjadi gempa susulan di wilayah Pangandaran.
Ia menyebut gempa bumi berdampak dan dirasakan orang banyak di dalam rumah di daerah Pangandaran. Selain itu, getaran di Garut dan di Cilacap, Jawa Tengah dan Kabupaten Bandung serta Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi dan Kota Sukabumi.
"Gempa bumi tidak berpotensi tsunami," kata dia.
Daryono menambahkan pihaknya mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata dia.