BSI Siapkan Layanan Remittance di 12 Negara
PMI yang terus bertambah di Jepang merupakan potensi besar bagi bisnis remittance.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memperluas layanan remitansi atau pengiriman uang di 12 negara mitra yakni Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, Thailand, Australia, Selandia Baru, Uni Emirat Arab, Inggris, dan Amerika Serikat. Langkah ini sebagai upaya BSI untuk meningkatkan akses layanan keuangan bagi masyarakat Indonesia di luar negeri.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan, BSI terus memperkuat pelayanan bagi warga negara Indonesia (WNI) di mana pun berada. Dengan perluasan layanan remitansi (remittance) di 12 negara mitra, masyarakan Indonesia di mancanegara dapat lebih mudah mendapatkan akses layanan keuangan yang dibutuhkan, termasuk untuk melakukan pengiriman uang.
“Kami terus memperluas jaringan di seluruh e-channel BSI untuk mengoptimalkan layanan ritel bagi nasabah, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Ini merupakan langkah BSI menuju peran sebagai bank universal yang dapat melayani nasabah di mancanegara melalui layanan remittance,” kata Anton, Senin (28/10/2024).
Anton juga menjelaskan BSI baru-baru ini berpartisipasi dalam acara tahunan dengan mitra remittance Jepang, Kyodai Remittance, yang bertajuk “Indonesia-Japan Friendship Festival”. Acara ini berlangsung pada 19-20 Oktober 2024 dan dihadiri oleh sekitar 10 ribu pengunjung. Saat ini, Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Jepang mencapai lebih dari 180 ribu orang. Anton, jumlah PMI yang terus bertambah di Jepang merupakan potensi besar bagi bisnis remittance BSI dari Jepang ke Indonesia.
Dalam hal capaian transaksi, BSI mencatatkan lebih dari 1,2 juta transaksi remittance, baik untuk pengiriman masuk (incoming) maupun keluar (outgoing) dari Indonesia, dengan pertumbuhan mencapai lebih dari 20 persen setiap tahunnya.
“Kami optimis angka ini akan terus meningkat seiring dengan penambahan mitra dan negara yang menjalin kerja sama remittance dengan BSI,” tambah Anton.
BSI juga telah mengadopsi teknologi Application Programming Interface (API) yang terintegrasi slot, memudahkan nasabah untuk bertransaksi secara real-time, kapan pun dan di mana pun. Layanan ditujukan BSI untuk memberikan fleksibilitas dan kenyamanan bagi nasabah, terutama bagi para pekerja migran yang jauh dari Tanah Air.
Selain itu, untuk meningkatkan jangkauan layanan, BSI berencana untuk terus menambah jumlah negara mitra remittance. Hal ini diharapkan dapat mempermudah PMI dalam mengirim uang ke Indonesia serta mendukung kegiatan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di negara-negara tujuan.
Dengan tarif yang kompetitif, layanan 24 jam, penanganan keluhan yang responsif, dan penerapan prinsip-prinsip syariah, Anton yakin layanan ini akan terus tumbuh positif.
“Kami optimis bahwa layanan remittance ini akan berkembang pesat, terutama karena kami memberikan layanan yang sesuai dengan prinsip syariah dan berkomitmen untuk mendukung kebutuhan finansial masyarakat Indonesia di luar negeri,” tutup Anton.