Hadiri Munas PP Perbasi, Erick Thohir Minta Sejarah yang Dibuat Danny Kosasih Dilanjutkan
Budisatrio Djiwandono menjadi calon tunggal ketua umum PP Perbasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- FIBA Central Board Member Erick Thohir mengatakan, ketua umum PP Perbasi periode mendatang harus melanjutkan torehan sejarah basket dari ketua umum sebelumnya Danny Kosasih, yang meninggal dunia akibat serangan jantung. Hal tersebut diungkapkan Erick saat menghadiri Musyawarah Nasional Munas PP Perbasi di Kemayoran, Jakarta Utara, Senin (28/10/2024) petang.
"Kita harus apresiasi almarhum Danny Kosasih yang telah menciptakan sejarah basket bagi Indonesia, dengan meraih medali emas SEA Games baik di putra (SEA Games 2021 Vietnam) dan putri (SEA Games 2023 Kamboja). Itu hal yang luar biasa," ujar Erick.
Sejarah kedua, lanjut Erick, adalah suksesnya kejuaraan FIBA World Cup 2023 yang digelar di Indonesia. Saat itu, Danny Kosasih menjabat sebagai Ketua PP Perbasi dengan Budisatrio Djiwandono menjadi Ketua Panitia Pelaksana. Budi saat ini menjadi calon tunggal ketum PP Perbasi untuk menggantikan Danny.
"Sejarah ini harus dilanjutkan, dengan terus konsisten dalam menorehkan prestasi basket. Saya yakin dengan kekompakan pengurus ini bisa diwujudkan," ujarnya.
Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi menjelaskan, munas mulai digelar Senin (28/10/2024) dengan agenda perubahan AD/ART dan pemilihan ketua umum periode 2024-2028. Munas PP Perbasi dihadiri sekitar 400 perwakilan Pengurus Kota (Pengkot), Pengurus Kabupaten (Pengkab), dan Pengurus Provinsi (Pengprov).
"Untuk pemilihan ketum Perbasi baru besok, yang mengembalikan formulir cuma satu, artinya calon tunggal yakni Budisatrio Djiwandono. Semoga lancar kita punya ketum baru," kata Nirmala Dewi.
Budi yang juga hadir saat pembukaan menyatakan Munas PP Perbasi sebuah momentum baik untuk menatap ke depan. Ia berjanji melakukan penguatan, sinergi pusat dan daerah, pembinaan atlet melalui kompetisi yang berjenjang, kejuaraan KU-14 hingga senior, domestik dan internasional, akan terus dikembangkan.
"Basket sebagai olahraga yang diminati dan bergengsi, jadi industri, memiliki nilai ekonomis yang mampu memberi pekerjaan untuk atlet, pelatih, ofisial, dan industri kreatif di sekitarnya," kata Budi.