Tafsir Surat Yasin Ayat 51-54: Bangkitnya Makhluk di Hari Kiamat

Pada hari kiamat, setiap orang akan mendapatkan balasan.

Freepik
Ilustrasi Kiamat. Tafsir Surat Yasin Ayat 51-54: Bangkitnya Makhluk di Hari Kiamat
Rep: Muhyiddin Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Dalam Alquran, Allah SWT telah menjelaskan tentang kebangkitan makhluk-Nya pada Hari Kiamat kelak. Dalam Surat Yasin, terutama ayat-ayat 51 hingga 54, Allah SWT menjelaskan bahwa mereka akan bangkit setelah ditiupkannya sangkakala. 

Baca Juga


Allah SWT berfirman: 

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَاِذَا هُمْ مِّنَ الْاَجْدَاثِ اِلٰى رَبِّهِمْ يَنْسِلُوْنَ

Artinya: "Sangkakala pun ditiup dan seketika itu mereka bergerak cepat dari kuburnya menuju kepada Tuhannya." (QS Yasin [36]: 51). 

Berdasarkan Tafsir Tahlili Kemenag, setelah seluruh manusia mati dengan tiupan sangkakala yang pertama, selanjutnya ditiuplah sangkakala kedua untuk membangkitkan mereka dari kuburnya. Pada waktu itu, seluruh manusia bangkit dan hidup kembali. Mereka bangun dan bergegas menemui Allah Yang Mahakuasa untuk menerima hisab mereka.

Ayat lain yang berhubungan dengan ayat ini ialah firman Allah:

يَوْمَ يَخْرُجُوْنَ مِنَ الْاَجْدَاثِ سِرَاعًا كَاَنَّهُمْ اِلٰى نُصُبٍ يُّوْفِضُوْنَۙ

Artinya: "(Yaitu) pada hari ketika mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia)". (QS al-Ma‘arij [70]: 43)

Baca Surat Yasin di Sini

Pada ayat selanjutnya dalam surat Yasin ayat 52, Allah kemudian berfirman: 

قَالُوْا يٰوَيْلَنَا مَنْۢ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا ۜهٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَ

Artinya: "Mereka berkata, “Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” (Lalu, dikatakan kepada mereka,) “Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah para rasul(-Nya).” (QS Yasin [36]: 52). 

Dalam ayat ini, Allah menerangkan keheranan dan kekagetan orang-orang kafir ketika dibangkitkan dari kubur. Mereka berkata, “Aduhai celakalah kami, siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami?” Mereka heran dan tercengang karena dibangkitkan dari alam kubur dan menghadapi malapetaka serta kesulitan pada waktu itu.

Ketika mereka heran dan tercengang, di antara orang-orang yang beriman berkata kepada mereka, “Semua yang terjadi dan yang kita alami ini sesuai dengan yang dijanjikan Allah dan disampaikan oleh para rasul yang telah diutus kepada kita semua ketika di dunia dahulu. Kita telah diberitahu akan adanya janji, ancaman, dan hari kebangkitan seperti yang kita hadapi sekarang ini. Oleh karena itu, kita tidak pantas heran dan tercengang dengan keadaan yang kita alami sekarang ini.”

Menurut suatu riwayat bahwa yang dimaksud dengan bunyi sangkakala dalam ayat ini ialah suara malaikat Israfil yang sangat keras yang menyerukan, “Wahai tulang-belulang yang telah hancur-lebur, Allah memerintahkan kamu semua supaya berkumpul kembali seperti semula untuk menerima keputusan yang adil.”

Pada ayat ini orang-orang kafir menanyakan tentang siapa yang membangkitkan dan menghidupkan mereka kembali pada hari kebangkitan ini. Pertanyaan mereka itu dijawab dengan apa yang pernah disampaikan kepada mereka dahulu waktu masih hidup di dunia. Hal ini memberi pengertian bahwa seakan-akan Allah menyuruh mereka mengingat apa yang pernah mereka lakukan dahulu terhadap para rasul yang diutus.

Pada Surat Yasin ayat 53, Allah lalu berfirman: 

اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَ

Artinya: "Teriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami (untuk dihisab)". (QS Yasin [36]: 53).

Ayat ini menerangkan bagaimana mudahnya bagi Allah untuk membangkitkan seluruh manusia yang pernah ada dahulu sebelum datangnya hari Kiamat. Cukup dengan satu teriakan saja, maka hiduplah kembali seluruh manusia, dan berkumpul di hadapan Allah untuk menerima perhitungan dan keputusan yang adil dari-Nya.

Ayat yang lain yang maksudnya sama dengan ayat ini ialah firman-Nya:

وَمَآ اَمْرُ السَّاعَةِ اِلَّا كَلَمْحِ الْبَصَرِ اَوْ هُوَ اَقْرَبُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ 

Artinya: "Urusan kejadian Kiamat itu, hanya seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu". (QS an-Nahl [16]: 77)

Dan firman-Nya:

فَاِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَّاحِدَةٌۙ ١٣ فَاِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِۗ

Artinya: "Maka pengembalian itu hanyalah dengan sekali tiupan saja. Maka seketika itu mereka hidup kembali di bumi (yang baru)". (QS an-Nazi‘at [79]: 13-14).

Allah SWT befirman: 

فَالْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا وَّلَا تُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

Artinya: "Pada hari itu tidak ada sama sekali orang yang dirugikan sedikit pun. Kamu tidak akan diberi balasan, kecuali atas apa yang telah kamu kerjakan". (QS Yasin [36]:54)

Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa pada hari Kiamat itu, setiap manusia akan menerima balasan semua perbuatan yang telah dilakukannya selama hidup di dunia, perbuatan baik dibalas dengan pahala yang berlipat ganda dan perbuatan buruk dan jahat akan dibalas dengan siksa yang seimbang dengan perbuatan itu. 

Sebagaimana sifat Allah yang memberikan keputusan dengan adil maka pada hari itu pun Dia memberi keputusan dengan adil. Oleh karena itu, seseorang tidak akan menerima pahala kebaikan yang dikerjakan orang lain, sebaliknya seseorang tidak akan menerima azab karena perbuatan jahat yang dilakukan orang lain.

Pada hari kiamat, setiap orang akan mendapatkan balasan yang adil sesuai dengan amal perbuatannya. Tidak ada satu pun yang akan dirugikan atau diperlakukan tidak adil.

Inti dari tafsir ini adalah menggambarkan kebesaran dan kekuasaan Allah dalam membangkitkan semua makhluk pada hari kiamat, serta menekankan keadilan Allah dalam memberikan balasan sesuai dengan perbuatan setiap individu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler