Terlalu Easy Listening, Pelajar di Korea yang Mau Ujian tak Mau Dengarkan Lagu ‘APT’
Para siswa khawatir mendengarkan lagu ‘APT’ bisa memganggu konsentrasi belajar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Siswa di Korea Selatan yang sedang mempersiapkan ujian perguruan tinggi dilaporkan menghindari lagu “APT”, kolaborasi terbaru Rose dan Bruno Mars. Para siswa mengaku khawatir lagu tersebut dapat mengganggu konsentrasi mereka saat belajar.
Lirik lagu yang menarik dan terus berulang seperti "apateu" (kata Korea untuk "apartemen") dalam melodi yang adiktif telah menjadikannya sensasi global. Lagu tersebut telah menduduki puncak tangga lagu Global Top 50 Spotify dan banyak digunakan dalam video-video pendek di media sosial. Namun demikian, lagu tersebut menjadi semacam tabu bagi siswa yang sedang bersiap-siap menghadapi ujian penting.
Sebelumnya, "U R Man" (2008) dari SS501, "Ring Ding Dong" (2009) dari SHINee, dan "Dumb Dumb" (2016) dari Red Velvet, juga sempat dianggap mengganggu para pelajar yang sedang mempersiapkan diri untuk ujian. Bahkan lagu-lagu anak-anak seperti "Baby Shark" (2015) dan beberapa jingle iklan yang menarik dapat mengganggu siswa yang mencoba berkonsentrasi pada persiapan ujian.
"Saya khawatir lagu itu akan terngiang di kepala saya bahkan selama ujian. Orang dewasa mungkin tertawa dan berkata, 'Mengapa stres dengan hal seperti itu?' tetapi bagi kami, dengan ujian yang begitu penting di depan, hal itu dapat terasa meresahkan,” kata seorang siswa, dilansir Korea JoongAng Daily, Jumat (1/11/2024).
“Saya secara tidak sengaja melihat lagu 'terlarang' ini di internet, dan sekarang saya tidak melupakannya. Hal itu membuat saya gila. Bagaimana cara menghentikannya,” kata siswa lainnya.
Di berbagai komunitas daring yang digunakan oleh siswa untuk saling berbagi informasi mengenai persiapan ujian, ada tradisi untuk memposting tautan "umpan" yang memutar lagu-lagu yang dianggap terlarang ini. Namun bagi mereka yang melakukannya secara berlebihan bisa menyebabkan penangguhan akun.
Fenomena ini, di mana melodi lagu terus berputar dalam pikiran seseorang, dikenal sebagai earworm. Bagi masyarakat umum, earworm dapat membantu menenangkan pikiran yang tegang, tetapi bagi siswa, earworm sering kali mengganggu.
Pakar psikologi di Universitas Dankook, Lim Myung-ho, menjelaskan psikologi manusia lebih rapuh dari yang disadari, sehingga suara yang sederhana dan berulang dapat dengan mudah memicu bias emosional. Menurut Myung-ho, anak muda terutama mereka yang kurang berpengalaman, lebih rentan mengalami earworm.
“Mendengarkan musik klasik yang menenangkan, berlatih meditasi ringan, latihan pernapasan, atau peregangan dapat membantu menenangkan pikiran yang cemas. Mengembangkan rutinitas pribadi sebelum ujian tiruan juga dapat menjadi cara yang efektif untuk mengelola stres,” kata dia.