Mayoritas Publik Dukung Naturalisasi, Arya Tegaskan Komitmen PSSI Benahi Sepak Bola Kita

Seluruh level timnas Indonesia lolos ke Piala Asia.

Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri) didampingi Exco PSSI Arya Sinulingga.
Rep: Fitriyanto Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komite Eksekutif (Exco) sekaligus juru bicara PSSI Arya Sinulingga berterima kasih atas dukungan publik terhadap perbaikan sepak bola nasional di bawah kepemimpinan Ketua Umum Erick Thohir. Arya juga mengapresiasi Indikator Politik Indonesia yang melakukan survei untuk mengetahui persepsi publik terhadap kinerja Erick maupun kebijakan naturalisasi timnas Indonesia.

Baca Juga


"Kami terkejut karena survei ini mewakili seluruh masyarakat Indonesia, bukan hanya yang suka dan tahu sepak bola. Kami juga terkejut ternyata 60 persen masyarakat tahu Pak Erick ini Ketum PSSI. Sebagai sebuah cabor ini cukup hebat bahwa tahu ada Ketum PSSI namanya Pak Erick," ujar Arya dalam rilis temuan survei nasional bertajuk "Sikap Publik terhadap Kebijakan Naturalisasi Pemain Timnas" di Jakarta, Selasa (5/11/2024).

Berdasarkan hasil survei tersebut, Arya mengatakan mayoritas publik juga puas dengan kebijakan naturalisasi dan juga peningkatan level permainan timnas. Arya menilai hal ini merupakan bukti nyata komitmen PSSI dalam meningkatkan daya saing timnas di kancah dunia.

Arya menyampaikan kebijakan naturalisasi sejatinya bukan baru saat ini terjadi. Menurut Arya, kebijakan naturalisasi sudah berjalan sebelum era Erick. Namun, Arya mengatakan Erick memastikan pemain naturalisasi memiliki kualitas yang tinggi dan mengangkat level permainan timnas.

"Artinya kinerja kami mencari pemain berkualitas itu disetujui masyarakat Indonesia. Artinya kami bekerja dengan benar. Dulu pun ada naturalisasi tapi masyarakat tidak tahu kualitas. Sekarang kami memilih pemain tidak main-main," ujar Arya.

Arya menyampaikan PSSI di era Erick sangat terbuka dengan berbagai masukan, termasuk jumlah pemain naturalisasi yang bagi sejumlah pihak dianggap terlalu banyak. Arya juga menjawab kritik bahwa PSSI dinilai menomorduakan pembinaan generasi muda.

"Ada yang bilang kami cuma fokus di timnas senior, padahal pembinaan usia muda sudah kami lakukan juga," lanjut Arya.

Sebagai gambaran konkret, Arya mengatakan Indonesia baru saja mencatat sejarah dengan mengirimkan timnas U-17, U-20, U-23 dan senior ke putaran final Piala Asia. Piala Asia U-23 sudah berlangsung tahun ini. Piala Asia U-17 dan U-20 berlangsung tahun depan sementara Piala Asia senior akan digelar pada 2027.

Arya menyampaikan Indonesia menjadi satu dari sembilan negara yang mengirimkan semua level timnas ke putaran final Piala Asia.

"Baru kali ini Indonesia masuk di Piala Asia AFC dari semua usia, itu artinya kita di jenjang yang benar. Kalau naturalisasi kan senior banget. Hanya sembilan negara loh, jadi kita setara dengan Jepang, Arab Saudi, Korea Selatan, dan Uzbekistan," ucap Arya.

Tak hanya di level timnas seluruh kelompok umur, Arya mengatakan Erick juga melakukan perbaikan terhadap kualitas kompetisi liga, pelatih, hingga wasit. Arya menyampaikan jumlah pelatih di Indonesia hanya sekitar 10 ribu orang atau jauh tertinggal dibandingkan Jepang yang memiliki 90 ribu pelatih.

Pun dengan jumlah wasit Indonesia yang masih di bawah 10 ribu wasit atau tertinggal dari Jepang yang memiliki 30 ribu wasit. Arya menyebut jumlah tersebut sangat rendah jika dibandingkan jumlah penduduk Indonesia yang besar.

"Jadi dari liga hingga pembinaan usia dini pun selama dua tahun kita buktikan dengan (timnas) kelompok usia kita masuk level Asia," kata Arya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler