UNIFIL Sebut Tentara Israel Membuldoser Pos Mereka di Ras Naqoura

Pos UNIFIL di Ras Naqoura, Lebanon Selatan dihancurkan oleh IDF.

REUTERS/Thaier Al-Sudani
Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) melihat perbatasan Lebanon-Israel, di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan, 12 Oktober 2023.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, RAS NAQOURA --  Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) mengatakan Jumat (8/11/2024) bahwa tentara Israel menghancurkan sebagian pagar dan struktur beton di salah satu pos mereka di daerah Ras Naqoura, Lebanon selatan. Namun, tentara Israel membantah adanya aktivitas di dalam posisi UNIFIL.

Baca Juga


“Kemarin dua ekskavator IDF (tentara Israel) dan satu buldoser IDF menghancurkan sebagian pagar dan struktur beton di posisi UNIFIL di Ras Naqoura," kata UNIFIL dalam sebuah pernyataan.

UNIFIL mencatat bahwa perusakan yang disengaja dan langsung terhadap properti UNIFIL yang dapat dengan jelas dikenali merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan resolusi PBB 1701. Resolusi 1701, yang diadopsi pada 11 Agustus 2006, menuntut penghentian total permusuhan antara Lebanon dan Israel serta pembentukan zona demiliterisasi antara Garis Biru, batas de facto antara Lebanon dan Israel, dan Sungai Litani, yang hanya mengizinkan tentara Lebanon dan UNIFIL yang memiliki senjata dan peralatan militer di wilayah tersebut.

"Kami sekali lagi mengingatkan tentara Israel dan semua pihak yang terlibat akan kewajiban mereka untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel serta properti PBB dan menghormati kekebalan terhadap gedung PBB sepanjang waktu,” ucap UNIFIL.

UNIFIL menuturkan bahwa sejak 30 September, tentara Israel telah berulang kali meminta agar pasukan penjaga perdamaian meninggalkan posisi mereka di dekat Garis Biru untuk keselamatan mereka.

"Insiden kemarin, seperti tujuh insiden serupa lainnya, bukanlah masalah penjaga perdamaian yang terjebak dalam baku tembak, tetapi merupakan tindakan yang disengaja dan langsung oleh tentara Israel," jelasnya..

Lima penjaga perdamaian terluka pada Kamis dalam serangan Israel dekat pos pemeriksaan militer di Sidon, Lebanon selatan. Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa tentara UNIFIL terluka dalam serangan Israel, yang oleh pasukan penjaga perdamaian tersebut digambarkan sebagai disengaja.

Insiden-insiden tersebut memicu kecaman internasional yang meluas. Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto bahkan menyebut salah satu serangan tersebut sebagai kemungkinan kejahatan perang.

Sebagai tanggapan terhadap serangan-serangan tersebut, perwakilan tetap Israel untuk PBB, Danny Danon, mengusulkan agar UNIFIL dipindahkan lima kilometer ke utara di dalam wilayah Lebanon. Sebagai tanggapan, Farhan Haq, wakil juru bicara PBB, mengatakan UNIFIL menjalankan tugasnya sesuai dengan mandatnya dan akan tetap berada di posisi saat ini.

 

sumber : Antara, Anadolu
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler