Lima Resep Mengundang Rezeki yang Berkah: Nomor Satu Jangan Mengakhirkan Ibadah Fardhu
Pekerjaan jangan diniati untuk menumpuk harta.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dai milenial Gus Muhammad Iqdam Kholid dari Blitar membagikan lima resep rezeki barokah saat berbicara dalam Kajian Senja pada Festival Ekonomi Syariah Jawa (Fesyar Jawa) 2024 yang diadakan Bank Indonesia (BI) di Surabaya, beberapa waktu lalu.
Mengutip kitab "Tanbihul Ghafilin" karya ulama besar dari abad ke-4 Hijriah, Abu Laits As-Samarqandi, pendakwah muda yang dikenal dengan istilah "dekengan pusat" itu membeberkan lima resep rezeki yang berkah.
Lima resep rezeki berkah itu adalah jangan mudah mengakhirkan fardlu (kewajiban dari Allah, seperti shalat, zakat, puasa), termasuk mengurangi kuantitas kewajiban ibadah itu, misalnya shalat sering jamak atau qosor, atau sedekah dengan jumlah sesedikit mungkin.
"Kedua, jangan menyakiti makhluk Allah, misalnya menghasut teman yang bernasib lebih baik dengan berbagai bentuk fitnah, karena itu jangan fokus pada orang lain tapi fokus pada profesi/pekerjaan sendiri," kata alumni Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, Jatim itu.
Ketiga, pekerjaan itu jangan diniati untuk kaya atau menumpuk harta, namun bekerja dengan niat untuk menyelamatkan diri dan keluarga dari perilaku yang haram, misalnya korupsi, sehingga mampu menjaga diri dan keluarga dari api neraka.
"Keempat, bekerja itu jangan memforsir atau berlebihan hingga lupa dengan keluarga, ibadah kepada Allah, atau lupa dengan gizi/kesehatan. Terakhir atau kelima, kerja yang barokah itu tidak menganggap keberhasilan sebagai hasil kerja sendiri, tapi bersyukur," katanya.
Dalam sesi dialog dengan jamaah, pendiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah itu sempat ditanya seorang jamaah perempuan asal Tenggumung, Surabaya Utara untuk diberi amaliah mendapatkan rezeki yang barokah. "Setiap selesai shalat fardlu, baca saja Sholawat Nariyah 11 kali," katanya.